Kualatungkal, AP – Maraknya pemanfaatan media sosial secara negatif di Tanah Air, hususnya di Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Penyebaran fitnah dan berita Hoax dan ujaran kebencian yang yang meresahka masyarakat membuat MUI Tanjabbar angkat bicara.
“Media sosial saat ini sudah mengarah ke kebencian, bernuansa SARA, suku, ras dan antar golongan hingga antar pribadi, sehingga dapat menimbulkan bahaya bagi umat,” tegas Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Tanjung Jabung Barat KH. Abdul Halim Kasim, SH.
Ia juga menegaskan, Fitnah merupakan penyebar ujaran kebencian atau hate speech dan hoax atau yang lebih dikenal dengan saracen yang sengaja dibuat untuk menyerang suatu kelompok tertentu.
Untuk itu ia berharap dalam menyebut bulan muharram dapat menjadi momentum tepat untuk intropeksi dalam menggunakan medsos secara wajar, cerdas dan benar.
“Untuk itu marilah kita terus tingkatkan rasa syukur kita kepada Allah dengan senantiasa istiqomah melaksanakan segala perintah Allah, dan menjauhi segala larangan-Nya,. Jangan mudah terpropokasi dengan berita yang berbau sara terutama di mensos,” ujarnya saat memberikan sambutan pada acara Tabligh Akbar Tahun Baru Islam 1 Muharram 1439 H di Masjid Agung Al-Istiqamah, Jum’at (22/09).
Diterangkanya, Sebuah pelajaran terbesar dari Allah 1 Muharam tahun ini adalah bahwa Allah masih memberikan kesempatan kepada kita untuk melakukan muhasabah (introspeksi diri) secara menyeluruh mulai dari keimanan, keislaman, ibadah, akhlak, pergaulan, ilmu, kewajiban, tanggung jawab, manajemen waktu, gaya hidup, shadaqah.”
“Terus perhatian terhadap aqidah anak-anak kita, hingga kontribusi kita bagi perjuangan menegakkan kalimah Allah, dalam dakwah, tarbiyah dan jihad fi sabililah.” Harapnya.
“Dengan muhasabah inilah kita dapat mengetahui hakikat dan persoalan diri kita secara pasti di hadapan Allah, amal apa yang sudah kita lakukan seiring bertambahnya kapasitas rezeki yang Allah karuniakan kepada kita sebagai bekal menuju perjalanan hari esok, akhirat, yang amat panjang dan pasti,” jelasnya.
Kemudian beliau juga menyampaikan tantangan umat Islam Terkait kebangkitan isu PKI, Ketua STAI An-Nadwah Kuala Tungkal itu menyebutkan, sampai hari ini ancaman komunis bagi negara masih sangat kuat. Ia mengingatkan agar umat Islam dan seluruh bangsa Indonesia tidak lengah dengan makar komunis. Sebab, jika komunis memiliki kesempatan maka umat Islam bisa disingkirkan dan negara bisa hancur.
Dia juga menyebut, saat ini banyak kelompok-kelompok yang menggelar even-even sebagai propaganda untuk kembali menghidupkan komunisme di Indonesia. Her