“Warga Dua Desa Ancam Datangi Perusahaan”
Kualatungkal, AP – Luapan kanal WKS beberapa pekan lalu masih menyisakan persoalan. Terutama warga desa suak samin dan sungai baung, yang terkena dampak langsung dari peristiwa ini.
Hingga saat ini puluhan warga desa sungai baung dan suak samin terus melaporkan kerugian yang di akibatkan luapan air kanal WKS beberapa waktu lalu. Selain kerugian tanam tumbuh di kebun mereka banyak yang mati, warga juga belum dapat menggarap kembali perkebunan mereka pasca terendam air selama kurang lebih 4 minggu.
Hal ini dikatakan Ramli salah satu petani yang juga terkena dampak luapan air kanal WKS. Dirinya dan warga lainnya saat ini sedang mengalami masa sulit, karena tanam tumbuh di lahan perkebunan warga banyak yang mati.
“Habis mati semua tanaman kami pak, pinang saja sudah mulai berwarna kuning daunnya, kebun juga tidak dapat di garap,” kata Ramli.
Dirinya juga menyayangkan tidak adanya respon dari pihak terkait pasca luapan air kanal ini.
“Sampai hari ini tidak ada respon dari pihak WKS, sementara ini jelas air dari kanal mereka sepertinya kami hanya di diamkan begitu saja,” sesalnya.
Dengan kondisi banyaknya petani yang merugi akibat luapan air kanal WKS warga berencana akan mendatangi prusahaan untuk mempertanyakan hal tersebut.
“Kami tunggu tidak ada juga responnya, maka kami dan seluruh warga yang terkena dampak luapan air kanal WKS ini akan mendatangi prusahaan,” jelas Ramli
Terpisah camat pengabuan Suwarno saat di komfirmasi membenarkan jika banyak warga dari dua desa tersebut yang melaporkan soal tanam tumbuh mereka yang mati.
“Benar ada nya demikian, selain per orangan ada juga kelompok tani yang melapor soal tanam tumbuh yang mati, bahkan lengkap dengan dokumentasi poto nya,” kata camat.
Dijelaskannya juga, pemerintah kecamatan pengabuan berupaya semaksimal mungkin memfasilitasi warga desa suak samin dan sungai baung.
“Kita akan fasilitasi warga supaya persoalan ini dapat segera selesai, kita akan dudukan bersama warga dan pihak WKS,” jelasnya.
Saat disinggung soal ada wacana warga untuk mendatangi pihak WKS, diupayakan masalah bisa diselesaikan dengan perundingan kedua pihak, baik warga maupun prusahaan, semoga saja ada titik temu sehingga tidak perlu ada aksi dari warga.
Diberitakan sebelumnya DPRD Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) mendorong Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) untuk berperan aktif dalam mencari kebenaran penyebab banjir.
“Ada kabar,kalau WKS menolak disebut sebagai penyebab banjir. Makanya, kita minta peran aktif pihak terkait untuk mencari tahu perusahaan mana yang menjadi dalangnya,” ungkap Faisal Riza ketua DPRD Tanjabbar.
Disebutkan Icol, sapaan sang ketua. Selain meminta peran aktif BLHD, dirinya juga berjanji akan segera turun untuk meninjau lokasi banjir di Desa Sei Baung.
“Ada banyak perusahaan di Tanjab Barat ini, Jadi kita perlu penelusuran dulu biar tau siapa penyebabnya,” terangnya singkat kepada awak media. mg