MuarasabaK, AP.- Pertumbuhan ekonomi suatu daerah ditunjukkan oleh indikator produk domistik regional yang mampu mengankat ekonomi masyarakat, Apalagi kabupaten Tanjabtim banyak hasil pertanian yang belum maksimal dipasarkan khususnya kelapa dalam yang membuat petani mengeluhkan hasil produksi yang tidak sesuai pemasaran. Dan mereka berharap kepada Pemkab memperhatikan keluhan petani.
Potensi kelapa dalam Tanjabtim yang tersebar di semua kecamatan sangat berpotensi untuk mendokrak perekonomian dan mampu membuka lapangan kerja, diketahui di tanjabtim daerah yang dominan dan berpotensi penghasil kelapa dalam banyak terdapat di Kecamatan Sabak timur.
Supahang, petani kelapa dalam simbur naik Kecamatan Sabak timur mengeluhkan, susahnya pemasaran kelapa dalam dan rendahnya harga. “Kami bingung mau jual kemana hasil kelapa dalam ini, soalnya disini belum ada pabrik yang menampung, tapi disini banyak agen dari jambi maupun luar provinsi mereka membeli dengan harga terkadang tidak sesuai dengan harapan kami” imbuhnya.
Senada Suparno juga mengeluhkan hal tersebut, ia sangat berharap perhatian pemerintah, baik dalam hal pemasaran maupun pengolahan dibumi sepucuk nipah serumpun nibung.
“Selama ini kami menjual kepada agen-agen yang ada di luar provinsi, harganya pun di tentukan para agen sehingga kami tidak dapat mematok harga tinggi jadi kami jual sesuai permintaan harga, agen alias lebih murah, ujarnya.
Kedepannya petani kelapa dalam mengharapkan uluran tangan dan perhatian serius, baik dari pemerintah Kabupaten Tanjabtim serta masyarakat berharap adanya investasi untuk produk kelapa dalam, sehingga adanya pengolahan dasar hasil dari kelapa dalam.
“Bukan hanya inventasi sawit saja yang diperhatikan, tetapi kelapa dalam perlu juga sentuhan yang mendalam dari pemerintah sehingga dapat mewujudkan kesejahteraan dan memajukan perekonomian masyarakat Tanjabtim,” pungkasnya.fni