Jambi, AP – Gencarnya Razia prostitusi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Jambi disejumlah tempat yang diduga dijadikan tempat penjaja Nafsu oleh PSK seperti dihotel, klub malam dan kos-kosan diduga ada pejabat yang membekengi tempat tersebut.
Terkait dugaan tersebut Walikota Jambi H. Syarif Fasha ME saat dikomfirmasi mengatakan, jika terbukti ada dari pihak pejabat Kota Jambi yang membekengi tempat prostitusi tersebut akan ditindak tegas sesuai dengan peraturan pemerintah Kota Jambi.
“Kalo memang ada pejabat yang membekengi pemilik usaha akan kita proses, karna di Perda no 02 jelas, yang pertama bagi yang menyediakan tempat, yang melakukan dan setelah itu mucikari juga,” terangnya.
Diakuinya saat ini memang kesulitan untuk menangkap pemilik tempat, karna pemilik tempat sudah memenuhi atau memiliki aturan untuk dilarang berbuat asusila yang dikeluarkan oleh pemerintah kota.
“Kan pemilik tempat tidak mungkin mengawasi tamunya 24 jam untuk tidak melakukan asusila,” ungkapnya.
Namun dikatakannya, untuk antisifasi agar tidak meluas pihaknya akan terus melakukan gelar Razia prostitusi kesejumlah tempat yang diduga dijadikan ajang asusila tersebut.
“Karna prostitusi tersebut sudah ada sejak zaman nabi lut, tapi kami selalu menegakan perda no dua tentang prostitusi, dan kita akan adu bosan saja lah, bosan yang melakukan dan bosan yang menertibkan,” terangnya.
Begitupun ia menghimbau kepada pihak pengusaha hotel, klub malam dan kos-kosan untuk koperatif ketika didatangi oleh pihak sat-pol pp, karna menurutnya tidak ada alasan bagi pihak hotel atau tempat hiburan malam tidak koperatif.
“Jika ada pihak hotel tidak koperatif maka akan kami panggil dan kita jelaskan kepada mereka, jika masih ada maka akan kita tindak tegas,” urainya.
Untuk diketahui dalam kurun waktu dua minggu terakhir sat-pol pp kota jambi berhasil mengamankan ratusan wanita tanpa identitas ditempat hiburan malam dikota Jambi. (Bdh)