Muaratebo, AP – Ketika Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tebo bersemangat genjot prioritas pembangunan di Kecamatan Muaro Tabir diakhir tahun 2016 ini, ternyata masih ada fasilitas publik yang tak kalah pentingnya luput dari perhatian pemerintah. Seperti yang terjadi di Sekolah Menegah Pertama (SMP) 33 Muara Tabir, miris dan memperihatinkan.
SMP 33 Muaro Tabir dengan jumlah 126 siswa, sepuluh guru honorer dan empat orang guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) termasuk Kepala Sekolah (Kepsek) luput dari perhatian pemerintah.
“Hampir sebagian palfon dan atap teras sekolah pada bocor saat turun hujan, tentunya dengan kondisi seperti ini lama kelamaan bangunan tersebut bakal merusak ke bagian lainnya,” sebut Jasmuri, warga desa Pintas Tuo kepada Aksi Post. Senin (19/12) kemarin.
“Sudah sejak lama sekolahan ini tidak pernah lagi mendapat bantuan dari Pemkab Tebo maupun instansi yang bersangkutan, seperti Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disdikbudpora) Kabupaten Tebo,” paparnya.
Hal senada pun disampaikan oleh Kepala Sekolah (Kepsek) SMP 33, Parman, kepada Aksi Post. Dikatakannya, sebenarnya bukan bangunan lokal saja, sepengetahuan dia sudah pernah ada datang konsultan perencanaan di dampingi pihak Disdikbudpora.
“Namun ada sesuatu hal, kami pihak sekolah tak jadi mengajukannya,” urainya.
Selanjutnya, permasalahan tenaga guru juga dikeluhkan oleh Kepsek SMP 33. Saat ini guru PNS di sekolahnya hanya empat orang, dan guru honorer 10 orang. Tentu menurutnya biaya yang dikeluarkan untuk membayar gaji guru honorer selama sebulan saja, sebesar Rp 18 Juta.
“Sedangkan anggaran sekolah yang harus dikeluarkan perbulannya sebesar Rp 30 Juta termasuk gaji honorer,” keluhnya.
Kepala Disdikbudpora Tebo, Zulkipli, SP,d, mengungkapakan kepada Aksi Post, pihaknya menganjurkan kepada kepsek, jika membutuhkan rehab ataupun usulan pembangunan lainnya untuk mengajukan permohonan secara tertulis. ard