Kualatungkal, AP – Keberadaan Indomaret yang baru saja beroperasi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) dua hari yang lalu, mendapat respon negatif dari pedagang tradisional.
Pasalnya, pedagang tradisional kuatir dengan harga murah dan lengkapnya barang yang ditawarkan indomaret, usaha mereka (pedagang tradisional) yang geluti selama ini terancam gulung tikar.
Menanggapi hal tersebut Wakil Bupati Tanjabbar Drs. H. Amir Sakib menuturkan, yang namanya manusia itukan ada pro dan kontra. Pemerintah sendiri, kata wabup berharap positif dengan keberadaan Indomaret di Tanjabbar.
“Kendati syarat yang ditawarkan sudah dipenuhi, nanti akan kita evaluasi lagi, Kalau untuk syaratnya sudah dipenuhi perusahaan dan sesuai prosedur,” ungkap Wabup.
Menurut Wabup, setiap izin yang diberikan tentunya ada syarat-syarat yang dipenuhi Perusahaan, dan sesuai prosedur diakui wabup, setiap Daerah yang berkembang tentunya ada Investor yang menawarkan diri.
“Kita juga berharap dengan berdirinya Indomaret tidak mengurangi pendapatan pedagang kecil, Kita tidak pungkiri hal itu. Seperti kata Pak Bupati setiap investor yang masuk kita akan sambut dengan karpet merah,” tuturnya.
Ditambahkan wabup, kalau memang mereka (Indomaret) itu mendatangkan hal positif, tentunya akan disambut baik. Tapi kalau malah sebaliknya nanti akan ditinjau kembali. “Mereka kan sudah melalui prosedur, dan tidak ada larangan untuk itu,” tukas Wabup.
Hal senada juga dikatakan Syafriwan Asisten II bidang Ekonomi Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Tanjabbar. Sehubungan dengan izin yang diberikan, akan dilihat perkembangan kedepannya seperti apa.
“Kita akan lihat dampak ekonomi dan masyarakat sekitarnya. Kalau itu baik saya rasa tidak ada larangan,” ungkap Syafriwan.
Ia juga mengakui, dengan prosedur berupa izin yang telah dipenuhi, Pemkab menerima keberadaan Indomaret.
“Izin mereka ini tidak dibatasi hanya saja nantinya akan diregistrasi ulang,” pungkasnya.
Untuk diketahui, minimarket Indomaret telah beroperasi sebanyak dua unit. Diantaranya satu unit di Jalan Sriwijaya dan satu unitnya lagi di Jalan Panglima Cama Kabupaten Tanjabbar. (her)