Muaratebo, AP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tebo, pada dasarnya sangat mendukung tentang Hutan Adat untuk dibuatkan Peraturan Daerah (Perda). Namun, dengan catatan selagi masyarakat adat bisa membuktikan subjek maupun objek kawasan Hutan Adat yang dimaksud, dan hendaknya bisa dikelola secara bijaksana serta memanfaatkan kearifan lokal.
“Selagi masyarakat adat bisa membuktikan subjek, objeknya dan dikelola menurut kearifan lokal, Pemkab Tebo mendukung. Asalkan tidak bertentangan antara Permendagri Nomor 52 tahun 2014 tentang pedoman pengakuan dan perlindungan masyarakat hukum adat, dengan Undang-undang Nomor 41 tahun 1999 Tentang Kehutanan,” ucap Pelaksana tugas (Plt) Asisten I Setda Tebo Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat, Ir. Prayitno, di kantornya. Kamis (22/12) kemarin.
Meski demikian, lanjut Prayitno, bahwa pertemuan masyarakat adat pada tahun 2014 yang lalu di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tebo, bersama Dinas Kehutanan mewakili Pemkab Tebo, serta pihak terkait hingga kini memang belum ditindak lanjuti.
“Karena bukti subjek dan objek Hutan Adat belum bisa di tunjukan dengan jelas oleh masyarakat adat kepada Pemkab Tebo secara jelas,” urainya.
“Subjek dan objek Hutan Adat tersebut hanya disampaikan melalui surat yang ditujukan kepada Bupati Tebo saat itu secara global atau keseluruhan se Kabupaten Tebo,” ucap Prayitno meyakini.
Prayitno menambahkan, mengenai rencana penyusunan rancangan Draft Hutan Adat supaya bisa Diperdakan dalam pembahasan di gedung DPRD Tebo pada 2014 lalu, belum bisa dilakukan, karena tim terpadu waktu itu belum terbentuk.
Diberitakan sebelumnya, Sasyanto, Aktivis Pemerhati Masyarakat Adat Kabupaten Tebo kepada Aksi Post mengatakan, bahwa pihaknya meminta draft ranperda tentang hutan adat dalam wilayah masyarakat hukum adat, yang bakal disusun oleh Pemkab Tebo pada tahun 2014 yang lalu segera ditindak lanjuti untuk dijadikan Perda.
“Hal ini dilakukan sebagai pedoman atau pegangan bagi masyarakat adat khususnya di Kabupaten Tebo. Tujuannya untuk membatasi terjadinya perusakan hutan oleh tangan-tangan tak bertanggung jawab, yang selama ini dilakukan oleh para perambah hutan,” tegas Sasyanto. Selasa (06/12) beberapa waktu lalu. ard