Merangin, AP – Sejumlah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Merangin kemrin, Rabu (28/12) menyegel Ruang Bagian Keuangan Sekretariat DPRD, pasalnya sisa dana perjalanan dinas mereka tak kunjung dibayarkan.
Hal ini diketahui saat seorang anggota DPRD yang enggan namanya disebutkan dibincangi wartawan, mengatakan, “Kami sudah menunggu beberapa lama, tetapi tidak kunjung dicairkan, padahal dananya sudah ada, tetapi ini masih ditahan-tahan,” ujarnya.
Ditempat terpisah Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Merangin, Nasution membenarkan kejadian tersebut. Namun Nasution mengakui kalau pencairan tersebut sudah dilakukan sebanyak 60 persen.
“Memang ada kejadiannya, tetapi kan sudah kami bayarkan 60 persen dan sisanya tetap akan kami bayar, dan juga bukan disegel, namun kunci ruangan bendahara itu dipaku,” kata Nasution.
Sejumlah anggota dewan mengancam akan menarik SPJ SPPD dewan di BPKAD, hal ini dilakukan agar uang tersebut tidak disalah gunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Salah satu anggota dewan Kabupaten Merangin dari partai PPP Husri menyampaikan hingga saat ini belum ada itikad baik dari pihak Sekretariat, hal itu terbukti dengan belum hadirnya Bendahara dan Sekwan sendiri di gedung terhormat, hal ini memicu niat sejumlah anggota dewan untuk menarik SPJ mereka di BPKAD.
“Kami akan tarik SPJ SPPD kami di BPKAD, biarlah kami tidak mendapat kan hak kami itu, tidak apa. Yang jelas uang itupun juga tidak bisa dinikmati oleh orang-orang yang tidak berhak,” beber Husri dengan nada kesal.
Ditambahkan Husri, tindakan Bendaharawan Sekretariat ini sudah sangat kelewatan, karena menurut Husri bukan saja Hak Anggota Dewan yang belum dibayarkan namun juga hak pegawai secretariat sendiri termasuk Sopir dilingkup Sekretariat.
“Bukan kami saja, karyawan secretariat juga belum dibayar, kasihan kita, seperti sopir yang berbulan-bulan belum dibayar, bayangkan kesulitan mereka untuk kebutuhan sehari- hari dan anak – istrinya,” ujarnya.
Husri juga menekankan agar bendaharawan yang berinisial DM agar menunjukkan itikad baiknya, agar masalah ini cepat diselesaikan dengan cara baik pula.
“Kita maunya bendahara itu berkantor di sini (Gedung Dewan,red), jangan ditempat lain, apalagi untuk menghubunginya saja susah, ditelpon nomor hand phonenya tidak pernah aktif.” Tutup Husri
Sebeleumnya diberitakan, sejumlah anggotan dewan tersulut emosi dan menyegel ruang bendaharawan sekretariat dewan. Hal ini dilatarbelakangi informasi bahwa uang sekretariat sudah di tarik habis oleh bendahara namun hak mereka dan pegawai sekretariat belum juga dibayar.(nzr)