Kualatungkal, AP – Pembangunan listrik di desa terus digalakkan, diantaranya Pembangkit Listrik Bertenaga Surya (PLTS) yang digelontorkan Kementerian ESDM.
Hanya saja, pembangunan jaringan PLTS di Desa Teluk Kempas, Kecamatan Senyerang tahun ini mendapat protes dari warga setempat. Disamping pembangunan coran tiang, warga juga menilai pembangunan jaringan tidak merata.
Bakhtiar salah seorang warga RT 7 Desa Teluk Kempas ditemui mengatakan, pembangunan jaringan PLTS tidak kokoh.
“Kalau kondisi bangunan kayak gini siapapun bisa buat. Coran tiang jaringan ini hanya menempel diatas tanah tanpa digali terlebih dahulu. Siapa kira-kira nanti yang bertanggung jawab kalau seandainya tiang ini tumbang dan menimpa orang,” ucap Bachtiar.
Selain masyarakat yang mengawasi proyek bangunan jaringan dan central PLTS ini, proyek ini juga tak luput dari pantauan dan pengawasan perangkat desa.
Menurut Bakhtiar, PLTS yang dibangun di Teluk Kempas hanya mampu menyuplai listrik untuk 150 KK. Sementara jumlah penduduk di desa ini melebihi kapasitas yang ada.
“Saya menilai kurang ideal dan terkesan tebang pilih. Kita sangat mengharapkan adanya pemerataan,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Teluk Kempas belum berhasil dikonfirmasi. Dihubungi via telepon tidak ada tanggapan. It