Jambi, AP – Aksi Demo serentak seluruh Indonesia turunkan Presiden dan wakil Presiden Jokowi – Jusuf Kalla (Jokowi-JK) mundur dari Jabatannya juga di ikuti oleh Ratusan Mahasiswa Jambi yang tergabung dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) seluruh Perguruan tinggi yang ada di Jambi, mereka menggelar aksi demo di Bundaran Bank Indonesia (BI) Kota Jambi, Kamis (12/01).
Mereka menilai Jokowi-JK gagal mengurus bangsa Indonesia, “Pemerintah Jokowi-JK tidak pro rakyat yang telah berjalan hampir setengah priode, pemerintahan Jokowi-JK belum mampu menjawab problem-problem yang ada pada rakyat Indonesia, antaranya adalah persoalan korupsi yang merajalela, kesenjangan sosial yang meningkat,” sebutnya Kordum Aksi Hardiyansah dalam orasinya.
Mereka menilai Kebijakan-kebijakan yang diproduksi oleh pemerintahan Jokowi-JK sangat tidak sejalan dengan konsep nawacita dan Trisakti yang diumbar-umbar pada saat kampanye pada pilpres 2014 lalu. Pemerintahan Jokowi-JK sangat menjerat kehidupan rakyat.
Lebih lanjut dikatakannya, Seharusnya pemerintah memberi rasa aman, damai dan sejahtera, sekarang malah dihadapkan dengan persoalan-persoalan baru, kini di awal tahun 2017, belum sepekan ditahun baru rakyat dikejutkan dengan kenaikan BBM, pajak kendaraan, pelayanan publik (STNK, BPKB, SKCK) dan tarif listrik.
Setelah menyampaikan beberapa tuntutannya, aksi mahasiswa tersebut melanjutkan longmart ke gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jambi untuk menyampaikan tuntutannya dengan pengawalan ketat dari pihak kepolisian Polresta Jambi dan Polda Jambi.
Tak hanya itu, puluhan mahasiswa ini juga menyebut adanya ancaman invasi dan penetrasi asing dari kekuatan neokolonialisme (nekolim) neoliberalisme yang hendak menjajah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui infiltrasi ke pemangku kebijakan di negara ini.
Kemudian mereka juga mempertanyakan adanya serbuan tenaga kerja asing (TKA) di berbagai daerah. Masalah lainnya yang disinggung para mahasiswa ini adalah terkait Impor pangan yang dinilai tak berkualitas, penyelundupan narkoba zat adiktif yang kian marak, budaya seks bebas dan sebagainya.
“Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla hendaknya berjalan dalam garis Nawacita dan Trisakti dalam melaksanakan pemerintahan nya sesuai pada janji Pilpres 2014,” kata Kordum Aksi Hardiyansah.
Lanjutnya, secara prinsip hendaknya mewujudkan NKRI yang mandiri, berdaulat serta memajukan kesejahteraan rakyat.
“Namun dalam praktek penyelenggaraan pemerintahannya Jokowi-JK yang sudah hampir setengah periode ini, belum sama sekali menjawab persoalan rakyat Indonesia,” jelasnya.
Di DPRD Provinsi Jambi, aksi demo mahasiswa tersebut ditanggapi oleh Wakil Ketua II DPRD, Chumaidi Zaidi. Bdh