Kualatungkal, AP – Maraknya para pengusaha membuka usaha hiburan di kawasan jembatan WFC Kualatungkal kini menuai kontroversi. Pasalnya, keberadaan beberapa lapak hiburan membuat kondisi jembatan yang menjadi ikon Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) memakin semrawut.
Bahkah parahnya lagi, kondisi ini semakin tak terkontrol hingga membuat pemandangan jembatan menjadi terganggu. Salah satu usaha hiburan anak nampak memblokir salah satu ruas jembatan yang biasa digunakan pengunjung untuk memutar kendaraannya.
Salah satu pengunjung asal Jambi, Sugianto (37) menanyangkan kondisi tersebut. Bahkan ia juga menanyangkan sikap ppemkab yang terkesan tutup mata. Setidaknya, kondisi ini dapat ditertibkan sehingga menambah daya tarik pengunjung.
“Pelabuhanya bagus, pemandangan alamnya juga bagus, tapi sayang lokasi lapak pengusaha masih semrawut tidak teratur,” keluhnya.
Sementara Yuni, salah satu pedagang di jembatan itu, mengaka lapak yang ia pakai sudah disetujui oleh pihak pengurus jembatan WFC. Ia juga mengaku jika lapa-lapak yan ada di sekitaran WFC sudah ditentukan oleh pihak pengurus jembatan.
“Kalau ijin saaya kurang paham, yang jelas kami membayar ritribusi ke pengurus,” katanya.
Sedangkan Rudy, salah satuwarga kualatungkal juga mengutarakan ketidak puasanya terhadap carut marut lokasi lapak yang terjadi di WFC. Ia juga menyayangkan jika kondisi ini terus terjadi hingga menutup akses jalan.
“Ini kan ganggu, kalau bukak usaha dak masalah, seharusnya ada tempatnya, jangan ditutup jalanya, kan susah orang lewat,” ujarnya.
Sayangnya pihak pengurus jembatan hingga dinas terkai seperti Dinas PU, PPKTB hingga satpol PP tak satupun bisa dimintai keterangan. Kepala Dinas PU Andik Nujul saat dihubungi via ponselnya bernada tidak aktif. mg