Kualatungkal, AP – Program cetak sawah tahap I di Desa Terjun Gajah Kecamatan Betara gagal. Areal seluas 48 hektar ini terendam air dari tanggul yang jebol.
Program ini pertama kali dicanangkan pada 2016 lalu. Baru tanam perdana, program Kementerian Pertanian ini gagal total.
“Yang gagal itu cetak sawah tahap I, seluas 48 hektar tahun lalu. Sekarang kita sudah ajukan perbaikan tanggul, baik ke kementerian maupun pihak PT. WKS,” kata Wakil Ketua Kelompok Tani Agro Jaya, Danyalin.
Bantuan perbaikan tanggul dari pusat yakni sanitasi tata air mikro, per hektarnya senilai Rp 1,5 juta. Sedangkan bantuan dari PT. WKS berupa normalisasi sepanjang 2.380 meter.
“Bantuan tata air mikro dari Kementan akan segera mengucur. Usulan kita sudah disetujui,” tutur Alin sapaan akrabnya.
Betapa tidak, akibat tanggul jebol, 65 petani yang mengelola program cetak sawah tahap I harus gigit jari. Baru tanam, sudah gagal.
Selanjutnya, Kata Danyalin, pada tahun ini bantuan program cetak sawah tahap II, kembali digelontorkan dengan luas tanam sekitar 70 hektare. Lahan ini dikelola oleh Kelompok Tani Agrojaya I.
Adapun bantuan pusat untuk cetak sawah sebesar Rp 2 juta per hektar. Bantuan disalurkan langsung dari Kementerian Pertanian RI ke kelompok tani, difasilitasi Dinas Pertanian Tanjabbar.
“Anggaran dari pusat itu untuk benih, obat-obatan, anti hama dan sebagainya,” jelasnya. It