Kerinci, AP – Setelah enam bulan penyelidikan dan penyidikan oleh penyidik Polres Kerinci, akhirnya Dugaan Perzinahan Adi Purnomo, wakil ketua DPRD Kerinci, politisi PDI Perjuangan, Dilimpahkan.
Pelimpahan oleh penyidik, Senin (16/01) kemarin. Pelimpahan tahap II atau P21, yakni pelimpahan berkas perkara, tersangka dan barang bukti. Dengan demikian, kasus perzinahan tersebut akan segera dihadapkan ke meja hukum Pengadilan Negeri Sungaipenuh untuk disidangkan.
Terkait hal ini, tidak hanya Adi Purnomo yang terjerat, bahkan teman wanitanya yakni Sukasih juga ikut menjadi tersangka. Namun, sejak ditetapkan Sukasih sebagai tersangka, Sukasih menghilang. Diduga melarikan diri.
Kapolres Kerinci, AKBP M Ali Hadinur SIK, melalui Kasat Reskrim, Iptu Dedi Kurniawan SH, kepada wartawan, membenarkan pelimpahan tahap II kasus dugaan perzinahan ini.
“Benar, hari ini kita melimpahkan berkas perkara tersangka Adi Purnomo atas kasus sugaan perzinahan, ke Kejaksaan Negeri Sungaipenuh untuk dilanjutkan pada proses hukum selanjutnyaselanjutnya yakni ke persidangan,” ungkap Kasat Reskrim.
Penuturan Dedi, pelimpahan tahan II, setelah berkas perkaranya dinyatakan lengkap. Meskipun sebelumnya, sudah dilakukan pelimpahan tahab I.
“kita menangani perkara ini sejak sekitar enam bulan lalu, mulai proses penyelidikan hingga penyidikan. Memang butuh waktu lama, karena ada beberapa kendala, terutama dalam mengumpulkan data dan barang bukti,” beber Dedi.
Pengakuan Dedi, pada pelimpahan tahab II, selain berkas dan tersangka, juga diserahkan barang bukti yakni mobil dinas tersangka yang menjadi tempat perbuatan perzinahan kedua tersangka. “Mobil tersangka juga kita serahkan, karena kejadiannya di dalam mobil itu,” tutur dia.
Pengakuan Kasat, seharusnya pelimpahan ini juga berbarengan dengan tersangka Sukasih. Namun, keberadaan Sukasih tidak diketahui.
“Tersangka lain Sukasih belum berhasil ditemukan, karena sudah melarikan diri, tapi tetap akan dicari,” terangnya.
Terkait pelimpahan ini, juga dibenar Kajari Sungaipenuh, melalui Kasi Pidsus, Kejaksaan Negeri Sungaipenuh, Pahmi SH. Menurut dia, setelah proses pelimpahan maka akan segera didaftarkan ke Pengadilan Sungaipenuh untuk mendapat jadwal sidang.
“benar, kiita telah menerima berkas, tersangka dan barang bukti dari Polres Kerinci. Tersangka tidak dilakukan penahanan, karena ancaman hukumannya dibawah satu tahun penjara,” sebut dia.
Pengakuan dia, dalam waktu 20 hari kedepan akan dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Sungaipenuh untuk disidangkan, tandasnya. (hen)