Sengeti, AP – Debat kandidat Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Muarojambi yang diikuti empat pasang calon berjalan sengit, pasangan calon saling serang argument namun acara debat berjalan dengan lancar dan aman hingga usai. Meski sempat ada sedikit masalah di awal acara saat mikrofon mikro yang di gunakan MC Yaomi Fitri tidak berfungsi dan harus di ganti mikrofon biasa. Debat sendiri berjalan santai di awal awal season. Di mana masing masing Paslon saling memaparkan visi misi mereka.
Dalam penyampaian Visi dan Misi Paslon Nomor Urut 1 Abun Yani-Suharianto mengatakan, pasangan nomor urut 1 akan berfokus dalam pelayanan public, dimana akan menghilangkan keribetan birokasi di Muarojambi, serta pemberantasan pungli di kalangan pegawai Muarojambi. Sedangkan Paslon Nomor urut 2 Agustian Mahir lebih kepada kesiapanya untuk melanjutkan pembangunan Muarojambi secara bertahap dan siap pensiun dini berkorban demi berjuang kepada masyarakat Muarojambi. Paslon nomor urut 3 Masnah Busro – Bambang Bayu Suseno sendiri, menekankan kepada ke peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dan juga pegawai Muarojambi dan pasngan nomor urut 4 Ivan Wirata-Dodi Sularso sendiri berfokus kepada peningkatan insfratruktur jalan demi pembangunan insfratruktur.
Pantauan langsung, debat berjalan santai dan terkesan formal saja dari awal season hingga akhir. Namun mulai saling sindir dan memanas di sesi tanya jawab. Abun Yani sendiri sangat menyoroti soal keruwetan birokasi dan praktek pungli di Muarojambi dan menanyakan bagaimana mengatasi hal tersebut.
Dimana di jawab pasangan no urut 2 bahwa kemudahan birokrasi telah berusaha di lakukan oleh pemerintah Muarojambi. Yakni dengan di adakanya PTSP, dimana proses perijinan di jadikan satu pintu “kita juga harus lihat regulasi regulasinya, PTSP sudah melakukan itu dan cukup baik,” jawab Agustian Mahir.
Sementara paslon no urut 3 berkomiten untuk mempermudah soal ijin dan memberantas pungli dengan cara salah satunya bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk mengatasi hal tersebut. Juga menerapakn reward dan punisment kepada pegawai Muarojambi dalam melayani. “ini akan jadi komitmen kita mempermudah birokrasi dan memberantas pungli,” jawab Masnah dan BBS.
Abun Yani sediri mengritisi jawabanya keduanya di mana Abun Yani mengatakan bahwa data dari ombusmen PTSP masuk zona merah dan juga mengkritisi pasangan Masnah – BBS saat masih di DPRD Muarojambi.
“Maaf pak Agus, anda bilang tadi PTSP sudah baik tapi di ombusman PTSP Merah pak. Buk Masnah pak BBS kami mengapresiasi komitmenya tapi kami menyangkan anda mengatakan tau masalah-masalah tersebut namun waktu di DPRD kenapa tidak bersuara soal itu,” ujar Masnah.
Pertanyaan Agustian Mahir dan Suswiyanto pun menjadi ajang saling sindir. Agustian Mahir menanyakan bagaimana cara langkah langkah agar jalan bagus semua, sementara jalan yang kapasitas 8 ton di lewati 15 ton.”jika bapak bapak, ibu Ibu jadi bupati bagaimana mengatasinya” ujar Agustian Mahir.
Pertanyaan tersebut seolah menjadi kesempatan paslon paslon lain untuk menyindir pemerintah yang lalu. Di mana mereka menjawab akan dan berjanji insfratruktur menjadi prioritas. Meski anggaran di Muarojambi hanya Rp 1.1 T tidak akan cukup untuk memperbaiki jalan hampir semua berjanji akan mencari dana dari luar dan membangun jalan rigitbeton. Di mana dengann kesimpulan meski tidak mudah mereka menjelaskan langkah dan target masing masing.
Agustian Mahir sendiri membalas dengan mengatakan bahwa persoalan bukan perkara gampang. Untuk itu dirinya meminta masing-masing paslon memberikan penjelasan yang masuk akal kepada masyarakat dan tidak menjadikan insfratruktur seolah kambing hitam.”saya ambil kesimpulan, soal jalan ini tidak mudah, jadi jangan jadikan jalan seolah obral janji dan kambing hitam agar menjual, mari berpolitik santun dan berikan edukasi kepada masyarakat,” jawab Agus.
Dalam debat kandidat ini Polres Muarojambi menurunkan personil sebanyak 300 orang yang terdiri tim penjinak Bom (gegana), pengendali masa(dalmas), dan sabhara.
“Pengaman memang berlapis sesuai standar pengamanan debat kandidat yang ada,” kata Kapolres.
Debat yang disiarkan langsung oleh media televisi dan radio lokal ini, juga menghadirkan panelis seperti Prof. Dr. Abdul Bari Azed, Prof. Dr. Amri Amir, Prof. Dr Lias Hasibuan, dan DR Fadillah Husain Mpd.
Pengamat politik Fisipol Universitas Jambi (Unja), M Farisi. Dia menilai debat kandidat yang dilaksanakan, meski dalam penyampaian masing-masing kandidat lumayan bagus, namun subtansinya yang disampaikan masih normatif.
“Debatnya bagus, tapi dalam subtansi yang dikatakan masing-masing kandidat yang diberikan moderator masih normatif. Meskipun memberikan solusi tetapi dalam memberikan solusi tidak konkret,” kata Farisi.
Ditambahkannya, dalam penyampaian program kerja yang ditawarkan lima tahun ke depan kepada masyarakat, seharusnya ada indikator pencapaian perioritas pencapaian yang lebih ditekankan.
“Harus ada prioritas program kerja yang indikator pencapaiannya lebih ditekankan,” ujarnya. Seharusnya, lanjut Farisi, para kandidat yang melakukan debat hendaknya belajar pada Pilkada lalu. Meskipun beberapa calon sudah ada yang mengarah kesitu, tetapi masih belum maksimal.
“Seharusnya belajar pada Pilkada lalu, sehingga dalam penyampaiannya lebih matang,” pungkasnya. bds