Muarasabak, AP – Gara-gara tidak berkomitmen untuk menetap di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), sesuai point fakta integritas yang telah ditanda tangani sebelumnya. Bupati Tanjabtim Romi Hariyanto akhirnya meradang, dan memberikan Surat Peringatan (SP) kepada puluhan pejabat yang tiga diantaranya merupakan pejabat tinggi pratama (aselon II,red).
Sejumlah pejabat khususnya pejabat tinggi pratama dan administrasi, mendadak dikumpulkan di ruang pola Kantor Bupati Tanjabtim kemarin (19/1). Pertemuan yang bertajuk rapat koordinasi (Rakor) tersebut, ternyata merupakan evaluasi Bupati Romi Hariyanto sendiri tanpa diketahui siapapun. Sekitar 30 pejabat lebih pejabat pun mendapat SP,ada yang mendapat SP 1 dan ada juga yang mendapat SP 2.
Bahkan dari puluhan pejabat yang mendapat SP tersebut, tiga diantaranya merupakan pejabat tinggi pratama. Yakni Lutfiah, selaku Kadis Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak. Kemudian Syahruddin selaku Kadis Dukcapil, serta Pertadi Kesuma selaku Kepala Satpol PP dan Damkar.
“Surat peringatan ini saya stempel dan lipat sendiri, saya sengaja tidak memberitahu siapapun termasuk Pak Wakil dan Sekda,” kata Romi, dimana sebelumnya (18/1) bupati melakukan pengecekan untuk mengetahui keberadaan pejabat, apakah menetap di Tanjabtim atau berada di Kota Jambi.
Sebelum pengukuhan dan pelantikan belum lama ini terang bupati, dirinya menolak beberapa nama yang diajukan Baperjakat. Namun karena Baperjakat bersikukuh dan meyakinkan terus meyakinkan bupati, akhirnya bupati menerima usulan tersebut.
“Ternyata saya salah besar karena hasilnya nol besar, beberapa nama yang sempat saya ragukan ternyata hari ini terbukti mengecewakan,” kata Romi, dengan nada tinggi.
Romi pun memastikan dari puluhan yang mendapat surat peringatan tersebut, dalam waktu ini akan segera di nonjobkan jika masih tidak mau untuk menetap di Kabupaten Tanjabtim. “Ini peringatan kedua, saya pastikan dalam waktu dekat ini ada yang non job,” tegas bupati.
Sementara bagi pejabat yang tidak sanggup, untuk menjalani seluruh point yang tertera di fakta integritas. Bupati menyarankan agar yang bersangkutan untuk mengundurkan diri.
“Saya tidak butuh pejabat yang tidak berkomitment, masih ada 30 lebih pejabat aselon III lain yang saat ini masih menunggu job. Tolong daftar nama pejabat yang berdomisili di Tanjabtim diberikan kepada saya,” tegas bupati lagi.
Bupati sendiri sebenarnya telah memiliki daftar nama, untuk ditempatkan sebagai pejabat tinggi pratama. Namun dengan kejadian ini dan membuat bupati kecewa, Romi pun memastikan bakal mengoreksi daftar nama tersebut.
“Saudara beli rokok di Jambi, tapi puntungnya di buang ke Tanjabtim. Bagaimana saudara mau membangun Tanjabtim ini,” tandas Romi.
Terkait adanya alasan bahwa keberadaan rumah dinas saat ini masih terbatas, Bupati pun sangat menyesalkan jika keterbatasan rumah dinas dijadikan alasan. “Berapa ongkos mereka tiap hari pulang pergi Sabak-Jambi, mana yang lebih hemat jika mereka ngekost di sabak. Tolong hal seperti itu jangan dijadikan alasan,” kata Bupati.
Bupati menegaskan, Komitmen yang telah dibangun dan disetujui jangan dianggap main main,”Kita sudah berkawan sudah lama dan dan bergaul sudah lama, saya tidak gila hormat tapi tolong hargai apa yang sudah kita sepakati, tolong hargai itu, bukan saya gila hormat, tapi hargai apa yang sudah kita sepakati apa komitmen yang sudah kita buat,” tegas bupati.
Kalau pejabat di Kabupaten Tanjung Jabung Timur seperti ini, lanjutnya, Bagaimana membangun kabupaten kedepan,”Jangan dianggap main-main, ini sudah ada teguran ke dua,” lugasnya.
Bagi pejabat yang bernasip baik, yang sebenarnya tidak pernah ada di Tanjabtim, tetapi malam tadi (rabu malam kamis) ada di Tanjabtim memang bernasip baik.”Satu persatu saya telpon, dan mungkin juga ada yang bernasip buruk pada hari ini. biasanya tetap ada di Tanjabtim dan pada malam ini tidak ada,” ujarnya.
Bupati meminta kepada BKD Tanjabtim untuk mentelusuri pejabat yang selayaknya untuk duduk diesolon III dan IV dan berdomisili di Tanjabtim.”Jangan dianggap saya main main, dan belum pernah saya marah dan hari ini saya benar-benar marah, saya tagih komitmennya,” ucap bupati dengan nada geram.
“Kalau tidak siap silahkan mundur hari ini, saya tidak butuh orang yang tidak mempunyai komitmen, saudara dilantik bukan bayar, saudara dipercaya karena penialaian baperjakat, maka itu perlu di evaluasi kembali,” sambungnya.
“Dan hari ini saya nyatakan kalau masih juga kedapatan, saya pastikan begitu tahu tidak berdomisili di Tanjung Jabung Timur hari itu juga saya buat surat pe “non job” an, saya tidak akan main main,” pungkas Bupati dengan nada kesal.(fni)