Merangin, AP – Petani cabai di Kecamatan Jangkat, Lembah Masurai dan Jangkat Timur, menilai kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Kabupaten Merangin lemah.
Penyebanya, sejauh ini warga tidak dapat penyuluhan terkait hama dan penyakit yang menyerang tanaman cabai petani. Salah satunya adalah penyakit virus atau kerdil yang menghantui petani dalam tiga tahun terakhir.
“Tidak pernah diberi penyuluhan dari pertanian, kami di mudik belajar nyari obat sendiri. Tapi sampai kini belum ketemu jugo obat untuk virus itu,” kata Hamsah (45), warga Kecamatan Lembah Masurai.
Hamsah menuturkan, bila hama virus sudah menyerang tanaman cabai, bisa dipastikan petani akan merugi. Karena virus menyerang batang dan daun, dengan ciri-ciri pertumbuhan cabai menjadi kerdil dan daun keriting.
“Mano ado orang dinas (pertanian) turun menangani masalah ini. Tanyo lah di mudik tu, dak pernah ado penyuluhan mengenai masalah itu,” ungkap Hamsah.
Demikian pula diungkapkan Abas (35), warga Jangkat Timur. Dia mengatakan, keberadaan penyuluh pertanian di daerahnya tidak banyak membantu petani. Ia menilai hal itu karena lemahnya pengawasan kinerja penyuluh dari Dinas PTPH.
“Kalau orang dinas pertanian serius, cubo buat program penyuluhan. Pasti masyarakat mau ikut (penyuluhan), karena itu ilmu bagi petani,” kata Abas. nzr