SAROLANGUN – Tidak hanya di Kabupaten Merangin, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chatib Quzwain Sarolangun juga ada ratusan Tenaga Kerja Sukarela (TKS) yang tidak mendapatkan gaji bulanan. Mereka bahkan sudah diikat dengan perjanjian tidak menuntut gaji, dan tidak menuntut menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
Kepala Bidang Pelayanan RSUD Chatib Quzwain, dr Bambang Hermanto, saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Bambang menyebutkan, ada ratusan TKS di rumah sakit pemerintah tersebut, yang masa kerjanya bervariasi.
“Jumlah pastinya saya tidak begitu ingat. Yang jelas bilangannya ratusan,” kata dr Bambang, Kamis (26/1).
Selama ini, lanjut Bambang, para TKS baik itu pria dan wanita, berkerja memang tanpa pamrih sesuai dengan perjanjian saat mereka menawarkan diri untuk menjadi TKS di rumah sakit. “Memang tidak dibayar. Mereka memang suka rela berkerja. Dan pihak rumah sakit pun merasa terbantu dengan adanya TKS,” ujarnya.
Namun disisi lain, kata Bambang kendati para TKS memang tidak menuntut gaji tapi mereka juga dapat jasa seperti jasa jaga malam jasa pelayanan para medis. “Ini merupakan kebijakan rumah sakit. Sebelum mereka kita beri jasa, kita juga rembuk dengan seluruh stekholder di rumah sakit termasuk dr. Hal ini agar tidak menjadi masalah internal di rumah sakit,” jelas Bambang.
Pembagian jasa untuk TKS itu sendiri, lanjutnya, ada polanya baik itu untuk dokter, perawat, bidan, apoteker, maupun para TKS. “Itu ada pola pembagianya. Makanya rumah sakit tetangga ada yang sengaja datang ke Sarolangun untuk mempelajari hal itu, sebab sejauh ini di rumah sakit Sarolangun belum pernah ada terjadi keributan soal jasa tersebut,” pungkasnya.