Kualatungkal, AP – Ratusan tiang listrik tegangan menengah yang dipasang di Dusun Delima sempat tersendat pembangunannya. Hal ini disebabkan lokasi pemasangan tiang berada di areal konsesi PT WKS (WKS).
Pembangunan tiang listrik ini, sejak lama didambakan masyarakat Dusun Delima, yang mengharapkan penerangan listrik permanen.
Akhirnya, Pemerintah Kabupaten Tanjabbar turun tangan memfasilitasi sengketa ini, dengan menghadirkan pihak PT WKS, PetroChina dan PLN Rayon Kualatungkal.
Melalui perundingan yang dipimpin Asisten Ekbang Setda Tanjabbar Syafriwan SE, ditemui kesepakatan. Titik koordinat pemasangan tiang, yang berjarak 8 kilometer dari Dusun Delima terpaksa digeser.
Camat Tebing Tinggi, Dian mengatakan, sudah ada kesepakatan bersama saat perundingan di Kantor Bupati. “Jadi tiangnya digeser sedikit, diantara areal konsesi WKS dan wilayah kerja PetroChina,” ujar Dian.
Pergeseran tiang ini, lanjut Dian, tidak merubah jalur awal sebagaimana dicanangkan pihak PLN. “Hanya digeser sedikit saja. Ada ratusan tiang itu yang digeser,” katanya.
Warga sangat mendambakan jaringan listrik masuk ke desa mereka. Meski ada sebagian melintasi tanaman tumbuh, namun demi penerangan, warga merelakannya.
“Saya kira tidak ada masalah lagi. Dalam dua hari ini, jaringan sudah selesai, dan kontraktor sedang mengebut pekerjaan tiang TM ini,” paparnya.
Data yang diperoleh di lapangan, di Dusun Delima, Kecamatan Tebing Tinggi, sedikitnya 350 rumah warga yang belum mendapat penerangan listrik permanen. Selama ini, mereka mengandalkan listrik diesel, yang disalurkan dari pengelola swasta. Saat ini, pemasangan KWH dan instalasi rumah warga, telah dihandle kades setempat, tanpa melalui jasa instalatir. (It)