Jambi, AP – Anggota Komisi XI DPR RI Elviana mendorong industri perbankan dan keuangan memperbanyak kantor cabang pembantu di daerah untuk lebih mendekatkan akses layanan kepada masyarakat.
“Mengenalkan produk perbankan kepada masyarakat untuk meningkatkan layanan keuangan inklusif, masih banyak masyarakat khususnya di pedesaan yang belum mendapat akses layanan perbankan,” kata Elviana, Rabu (01/02).
Pada pertemuan tahunan dengan Industri Jasa Keuangan (IJK) di Provinsi Jambi itu, ia mendorong pemerintah daerah untuk memetakan daerahnya masing-masing yang sampai saat ini belum terakses layanan industri perbankan.
“Contohnya di Kabupaten Kerinci, tauke (pemilih uang) kentang memberikan pinjaman pupuk pestisida dan kemudian petani itu menjual hasil pertaniannya lagi kepada mereka. Padahal saat ini sudah ada KUR, tapi petani masih banyak yang belum tahu apa itu KUR,” kata Elviana.
Selain itu pihaknya juga meminta dalam penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) lebih tepat sasaran dan disalurkan kepada sektor produktif lainnya seperti petani dan nelayan.
“KUR lebih banyak dinikmati oleh bukan orang yang berhak. Untuk itu kami akan evaluasi seperti ada penyaluran KUR yang nilainya mencapai Rp500 juta,” kata anggota DPR RI daerah pemilihan Jambi itu.
Selama ini ia menilai penyaluran KUR yang mempunyai bunga rendah itu lebih banyak diakses dari sektor perdagangan dan masih kurang diakses dari sektor produktif lainnya.
“Kredit KUR sudah mendapat penjaminan dari pemerintah dan penyaluran KUR setiap tahunnya meningkat. Jadi dari sektor produktif seperti petani dan nelayan juga harus terakses KUR, khususnya di Jambi yang juga didominasi oleh petani,” katanya menambahkan. ant