Jambi, AP – PT PLN (Persero) Area Jambi memberikan subsidi kepada 24.000 pelanggan sambungan listrik di Kota Jambi karena masuk kategori masyarakat kurang mampu. “24.000 pelanggan tersebut akan mendapatkan subsidi. Data tersebut sesuai hasil verifikasi Tim Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K),” kata Manager PLN Area Jambi Joni di Jambi, Kamis (02/02).
Jumlah itu merupakan data awal yang dikeluarkan TNP2K untuk direkomendasikan mendapat subsidi listrik. “Dan pada saat prosesnya pasti ada ‘komplain’ dari masyarakat ada yang merasa berhak mendapatkan dan ada yang merasa tidak berhak mendapatkan subsidi,” katanya.
Joni mengatakan keluhan dapat diajukan masyarakat melalui Ketua RT yang kemudian diteruskan hingga ke tingkat kecamatan. “Di tingkat kecamatan pelaporannya sifatnya menggunakan sistem daring, jadi laporan dari kecamatan itu langsung ke kementerian terkait,” kata Joni.
Pelanggan listrik yang mendapat subsidi akan mendapatkan tarif sekitar 580 per-KWH.
Di Kota Jambi tercatat sebanyak 60.000 pelanggan sambungan listrik yang masuk pada golongan daya R-1 900 VA.
Dan dari jumlah tersebut setelah diverifikasi oleh TNP2K, sebanyak 36.000 sambungan yang sebelumnya disubsidi akan dicabut atau tarifnya akan dinaikkan secara bertahap.
“Yang 36.000 sambungan tersebut tidak lagi disubsidi dan akan mendapatkan kenaikan tarif listrik secara bertahap atau nanti tarifnya sama dengan tarif daya R-1 atau 1.300 VA,” katanya menambahkan.
Disisilain, PLN menyatakan saat ini kapasitas daya listrik di wilayah kerjanya itu telah mencapai 600 Megawatt (MW) sehingga tidak lagi mengalami defisit. “Total kapasitas daya di Area Jambi 600 MW, sementara untuk beban puncaknya hanya 300 MW, dan masih mempunyai cadangan daya 300 MW,” kata Joni.
Kapasitas daya listrik tersebut berasal dari tiga pembangkit listrik yang berada di wilayah Selincah, Kota Jambi, Sungai Gelam, Muarojambi dan dari Bayung Lincir Sumatera Selatan.
Joni menjelaskan, saat ini di wilayah kerja PLN Area Jambi mencakup Kabupaten Batanghari, Muarojambi, Tanjungjabung Barat, Tanjungjabung Timur dan Kota Jambi.
“Saat ini di wilayah kerja kita tidak defisit lagi, malah sisa cadangannya itu kita suplai ke Sumatera Barat,” katanya.
Sementara terkait adanya pemadaman listrik saat ini, menurut dia lebih banyak disebabkan oleh dua faktor, yakni pemeliharaan jaringan dan gangguan teknis pada jaringan.
“Pemadaman sekarang bukan karena defisit listrik, tapi karena gangguan jaringan yang masih cukup tinggi, ganggunan jaringan itu bisa disebabkan oleh pohon, hewan dan lain sebagainya,” katanya menjelaskan.
Selain itu menurut dia, saat ini sejumlah jaringan listrik di wilayah kerja PLN Area Jambi sudah cukup tua dan rentan terhadap beberapa gangguan, sehingga diperlukan pemeliharaan yang cukup.
“Kalau ada pemeliharaan mau tidak mau ya kita padamkan, tapi kita usahakan seminimal mungkin pemadamannya. Tapi sekarang durasi pemadaman sudah mulai berkurang sekitar 40 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Joni menambahkan. ant