Bangko, AP – Setelah sebelumnya menampung aspirasi warganya yang berdomisili di sejumlah desa terisolir. Pada program Perjalanan Pejabat Tidur di Dusun (Pertisun) kali ini, Bupati Merangin, H. Al. Haris, giliran menampung aspirasi warga Desa Rantau Limau Kapas, Kecamatan Tiang Pumpung.
Rombongan bupati tiba di desa tersebut pada Jumat malam (03/02) lalu sekitar pukul 08.55 WIB. Bupati disambut ratusan warga yang telah menunggu di rumah kepala desa. Selanjutnya bupati bersama rombongan langsung naik ke lantai dua rumah semi permanen itu.
Usai santap malam, bupati menerangkan sengaja membawa banyak pejabat pada program Pertisun kali ini guna melihat situasi desa, baik itu bidang kesehatan, pendidikan, air bersih, penerangan, infrastruktur dan berbagai bidang lainnya yang sudah dibangun, yang belum dibangun dan pembangunan apa yang diinginkan.
“Silahkan secara bergiliran warga menyampaikan aspirsinya,” ujar Bupati yang secara bergiliran pula menjawab berbagai aspirasi yang disampaikan sejumlah warga dan para kepala desa se-Kecamatan Tiangpumpung, bersama para pejabat yang hadir.
Pada program Pertisun itu, bupati mengharapkan ada titik temu antara masyarakat dengan para pejabat, sehingga masyarakat yang dilayani akab dengan pejabat yang melayani. “Kalau datang ke kantor belum tentu bertemu, jadi diacara inilah warga bisa bertatap langsung dengan pejabat,” terang bupati.
Sebelum mambuka dialog bupati mengatakan, Kabupaten Merangin pada 2017 ini mendapatkan bantuan bibit cabe untuk 60 hektar lahan, jadi warga dianjurkan menanam cabe, yang bibitnya bisa diambil di Dinas Pertanian Merangin.
Selain itu semua lubuk larangan di desa-desa nanti akan di-SK-an oleh bupati, setelah lubuk larangan itu mendapatkan bantuan bibit ikan dari Dinas Perikanan Merangin. Untuk penerangan listrik PLN di Desa Rantau Limau Kapas sudah aman, terlihat seluruh rumah warga terang benderang pada malam hari.
Pada sesi dialog, Afan salah seorang warga menayakan ketidak mampuan warga melanjutkan pendidikan anaknya sampai jenjang SMA, karena di desanya belum ada SMA? Setelah berkoordinasi dengan Sekretaris Diknas Merangin M Zubir, bupati langsung menyikapi pertanyaan tersebut dan akan mengusahannya.
Begitu juga dengan pertanyaan Khairudin yang menerangkan bangunan Sekolah Dasar di desanya hanya memiliki lima ruang belajar. Bupati akan segera melengkapi ruang belajar itu secepatnya, sehingga tidak anak yang sekolah sore hari.
Evy Nita seorang guru PAUD di desa itu mempertanyaan status mereka sebagai pengajar PAUD. “Kami kadang menerima dan kadang tidak tahu kemana honor kami pergi dari Diknas Merangin Pak Bupati? Bupati langsung menelusuri status guru tersebut.
Guru itu ternyata honor dari kegiatan desa, namun demikian bupati mengintruksikan M Zubir untuk memasukannya menjadi honor daerah yang terdaftar di Diknas Merangin, sehingga penerimaan honor setiap triwulannya jelas. Bupati juga mengintruksikan Kades untuk membangun Gedung PAUD di desanya.
Berbagai pertanyaan lainnya juga dilempar warga dan dijawab dengan bijak oleh bupati bersama rombongan pejabat yang hadir secara bergiliran sesuai dengan bidangnya masing-masing. Bupati menampung aspirasi warga itu, hingga dinihari pukul 01.15 Wib. nzr