Jambi, AP – Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Sarolangun, menyatakan hingga saat ini produksi ikan budi daya kolam di daerah ini baru mencapai 2.726 ton/tahun.
“Sejauh ini kita mencatat ada sekitar 2.726 ton/tahun untuk produksi ikan kolam, itu belum termasuk perairan umum seperti lubuk larangan,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Perikanan dan Peternakan Kabupaten Sarolangun, Asnawi di Sarolangun, Senin (06/02) kemarin.
Ia mengatakan ikan kolam tersebut terdapat berbagai jenis, diantaranya ikan nila, mas, lele, dan patin yang dikelola kelompok tani dan perorangan.
Asnawi menyebut tahun 2015 pemkab membuat 90 kolam dan 2016 sebanyak 45 kolam yang anggarannya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Tahun ini bantuan bibit dan kolam juga kita lakukan tapi masih akan kita sesuaikan untuk penyalurannya,” katanya.
Dalam penyaluran pembuatan kolam itu pihaknya menyeleksi dan disalurkan kepada Kelompok Pembudidayaan Ikan (Pokdakan) di seluruh kecamatan, tapi tentunya yang aktif.
“Kita aktif membantu Pokdakan yang aktif, hampir seluruh kecamatan dapat. Jenis ikan disesuaikan dengan kondisi perairan, kita juga memberdayakan kolam yang sudah ada dengan mengintensifkan kegiatan pengawasannya,” kata Asnawi.
Sementara itu, kata Asnawi saat ini produksi ikan di Kabupaten Sarolangun belum mampu memenuhi kebutuhan konsumsi keseluruhan masyarakat di daerah itu, sehingga masih didatangkan dari luar kabupaten.
“Ketersediaan ikan lokal saat ini baru memenuhi kebutuhan masyarakat Sarolangun sekitar 35-40 persen, selebihnya dari luar. Seperti Lubuk Linggau, Padang, Curup dan Batanghari,” ujarnya. ant