Kualatungkal, AP – Biaya produksi air Parit Panting yang dikelola PDAM Tirta Pengabuan terbilang besar. Jika dikalkulasikan, bisa lima kali lipat dari tarif air Rp 1.500 per kubiknya.
Hal ini dibenarkan Direktur PDAM Tirta Pengabuan, Ustayadi Barlian mengatakan, Instalasi Pengolahan Air (IPA) Parit Panting, masih difungsikan. Sementara IPA yang lama, persis di pinggir jalan, tidak difungsikan lagi.
“Kalau IPA yang baru, yang di belakang masih beroperasi. Walaupun biaya produksi cukup besar,” kata mantan anggota DPRD Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar).
Besarnya biaya produksi, PDAM Tirta Pengabuan terpaksa disubsidi oleh Pemerintah Daerah (Pemda). Tahun ini sekitar Rp 5 miliar lebih, sokongan dana dari pemerintah daerah. Subsidi ini diakui Ustayadi, menurun dari tahun sebelumnya, yang jumlahnya berkisar Rp 7 miliar per tahun.
“Biaya subsidi ini termasuk biaya produksi, pemeliharaan, gaji personil dan sebagainya,” ungkap Ustayadi.
Dia berharap, dengan dibangunnya Intake Tebing Tinggi, kedepannya bisa terhubung ke Kualatungkal. Sebab, dengan kualitas sumber baku yang layak dan bisa dikonsumsi, PDAM secara bertahap akan menaikkan tarif PDAM, agar bisa mandiri tanpa disubsisi oleh Pemkab.
“Kalau sekarang dinaikkan tidak mungkin. Kita sadar, pelayanan belum maksimal. Apalagi air yang disalurkan ke pelanggan belum layak untuk konsumsi. Kita berharap, sumber baku yang di Teluk Pengkah bisa dialirkan ke Tungkal, supaya kualitas air yang kita kelola bisa layak minum,” ujar Yadi sapaan akrabnya.
Mengenai jaringan dalam kota, baru terbangun 50 persen. Sementara instalasi lama, sudah 80 persen diganti dengan instalasi baru.
“Instalasi induk baru 50 persen, kalau pipa lama yang terhubung ke pelanggan, sudah hampir semua diganti yang baru. Untuk jalur yang belum terkoneksi, sebagian besar di wilayah pasar, Tungkal Harapan, Kampung Nelayan, Jalan Bahagia dan sekitarnya,” ungkap dia.
Ditambahkan Yadi, saat ini pelanggan PDAM jumlahnya bertambah, setidaknya tercatat 3.000 pelanggan. Kata dia, setiap hari selalu ada sambungan baru.
“Ya kita harapkan, PDAM bisa mengelola air dari sumber baku yang lebih baik, agar bisa layak minum,” tutur dia.
Sementara itu, Kabid Cipta Karya Dinas PU Ria Sukrianto saat dikonfirmasi belum lama ini mengatakan, tahun ini akan dibangun Intake di Tebing Tinggi dengan anggaran Rp 32 miliar. Diharapkan, jaringan di Tebing Tinggi bisa terkoneksi ke pipa lama dan langsung ke Kualatungkal.
“Harapan kita, kalau sudah terhubung dengan Intake yang baru, pipa yang di Parit Panting bisa kita cincang untuk konek ke Kualatungkal. Tahun ini, untuk fungsional Tebing Tinggi dulu,” timpalnya. It