Munir: Pelatihan Penghijauan Berbasis Ekonomi
Sungaipenuh, AP – Dengan meningkat harga Casiavera (Kayu manis) dan Kopi, banyak Petani melirik kembali lahan perkebunan mereka yang lama ditinggalkan.
Salah satunya, di desa Renah Kayu Embun (RKE), kecamatan Kumun debai, kota Sungaipenuh. Dengan luas daerah 9.600 Hektar, mayoritas area perkebunan, dan satu-satunya daerah sentra ekonomi pertanian kota Sungaipenuh, tentunya harus menjadi prioritas.
Guna mendukung peningkatan ekonomi sektor masyarakat, selain pembangunan dengan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), pemerintah desa juga menggunakan Dana Desa (DD). Diantaranya,
Diantaranya, pada Anggaran DD 2016, pemerintah desa melakukan program Pembukaan jalan lingkungan dengan sistim rabat beton, jalan Usaha Tani (Perkerasan) serta pembukaan jalan baru. Disamping itu, juga ada program pelatihan menjahit.
Guna mendukung sektor penghijauan dan mendukung pelestarian Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) pemerintah desa melakukan Pelatihan pembibitan Kayu manis dan kopi Manak, bagi petani di RKE bekerjasama dengan BP3K.
“ya, kita melakukan pelatihan pembibitan 55 ribu Kayu manis dan 10 ribu Kopi Manak, yang dilatih oleh tenaga PPL dari BP3K kota Sungaipenuh,” ungkap kepala Desa RKE, Munir, kepada harian ini, kemarin.
Penuturan Munir, khusus pembibitan, pemerintah desa, mengusung tema ‘peningkatan ekonomi kerakyatan, melalui penghijauan’. Selain itu, lanjut dia, program ini, juga dalam rangka menjaga kelestarian TNKS. Pasalnya, hampir seluruh kawasan RKE dikelilingi kawasan TNKS.
“Selain petani dapat ilmu, bibit yang dihasilkan juga akan diperuntukan bagi masyarakat”, sebut Munir. hen