Bangko, AP – Ketika pelakukan program Perjalanan Pejabat Tidur di Dusun (Pertisun) di Kecamatan Lambah Masurai pada Jumat malam (08/02), Bupati Merangin H Al Haris dan rombongan pada pagi harinya Sabtu (09/02) singgah di Dusun Tuo.
Di dusun paling tua di Kecamatan Lembah Masurai itu, bupati sekitar pukul 08.15 WIB telah ditunggu ratusan warga di rumah kepala desa setempat. Bupati dan rombongan langsung dijamu sarapan pagi.
Usai sarapan, lagi-lagi bupati menggelar dialog untuk menampung aspirasi warga. Dari dialog yang dilakukan, sebagian besar warga masih mengharapkan perbaikan infrastruktur jalan dan fasilitas pendidikan di desanya.
“Semua permintaan warga itu kami berupaya merealisasikan. Dalam membangun daerah ada tiga kewenangan. Pertama kewenangan pemerintah pusat, lalu kewenangan pemerintah provinsi dan kewenangan pemerintah kabupaten,” ujar bupati.
Sekarang ini ada turunannya lagi, kewenangan pemerintah desa pasca program satu milyar satu desa. Melalui wewenang-wewenang itu, bupati yakin secara bertahap pula semua infrastruktur jalan dan jembatan di desa sampai ke dusun akan dibangun.
Begitu juga dengan sarana pendidikan dan kesehatan, semua akan dilengkapi bupati secara bertahap, baik itu bangunan fisiknya maupun tenaga pendidikan dan medisnya. “Guru dan medis di desa, kita prioritaskan warga setempat,” jelas bupati.
Pada kunjungaN kerja ke Kecamatan Lembah Masurai itu, bupati dan rombongan meninjau perkebunan cabe warga. Ada sekitar satu hektar lahan cabe warga yang dalam waktu dekat siap panen.
“Program Wajib Tanam Cabe (Watanabe) ini memang sangat dirasakan warga, mampu meningkatkan perekonomian keluarga. Dengan kebun selebar ini, saya yakin panennya bisa menghasilkan ratusan juta rupiah,” terang bupati.
Selain kebun yang luas jelas bupati, Program Watanabe juga dilakukan warga di sekitar perkarangan rumah. Dengan memanfaatkan perkarangan rumah menanam cabe saja, warga bisa meningkatkan perekonomian keluarganya.
“Paling tidak dengan kondisi harga cabe yang cukup mahal sekarang ini, warga tidak perlu lagi membeli cabe ke pasar. Cabe ini kebutuhan pokok warga yang harganya bisa mempengaruhi inflasi negara,” jelas bupati.
Bupati mengucapkan terimakasih kepada warga yang telah melakukan program Watanabe, baik di kebun maupun yang di perkarangan rumah. Untuk warga yang belum menanam cabe, bibitnya bisa diperoleh gratis di Dinas Pertanian Merangin. nzr