Sarolangun, AP- Pemerintah Kabupaten Sarolangun hingga saat ini masih memprioritaskan biaya untuk Dinas Pendidikan, ada 32 persen pembiayaan untuk Dinas Pendidikan dikucurkan dari dana APBD.
Sementara dana prioritas kedua untuk pembangunan infrastruktur dengan kucuran dana hingga 25 persen. Sementara untuk pembiayaan kesehatan hanya berkisar 7 hingga 8 persen.
Kepala Bappeda Sarolangun, Dedi Hendri dikonfirmasi awak media, Senin (06/02) membenarkan hal tersebut, dirinya mengatakan, untuk arah pembangunan di Kabupaten Sarolangun yang mencapai hingga 25 persen diperuntukkan berupa fisik.
“Untuk pembangunan fisik masih 25 persen dan itu masih menggunakan persentase tahun lalu. Hanya saja bentuk pembangunan jalan yang sifatnya berskala prioritas,” kata Dedi.
Sementara untuk dana desa (DD) Lanjut Dedi, diterima sebanyak Rp 117 miliar dan P2DK disediakan sebanyak Rp 31,5 miliar.
“Anggaran untuk dana desa saja untuk sarolangun mencapai Rp 117 miliar. Sementara untuk program sarolangun melalui P2DK juga cukup besar dan mencapai Rp 31,5 miliar,” jelasnya.
Sementara itu, untuk kegiatan SKPD masih menggunakan pola lama. Seperti belanja pegawai dan belanja langsung.
“Saya kira untuk belanja di SKPD masih sama dengan tahun lalu. Dan harapan kita dengan pola perencanaan yang sudah dibuat bisa mendukung program Pemerintah Sarolangun” tegasnya.
Saat disinggung untuk pembangunan jalan, menurut Dedi masih akan memprioritaskan pada jalan kabupaten dan juga penutupan jalan yang berlubang.
“Untuk pembangunan jalan, yang diprioritaskan jalan yang berlubang dan sudah rusak. Sisanya baru pembangunan jalan baru,” tandasnya. luk