Jambi, AP – Rencana merger Sekolah Dasar (SD) di Kota Jambi terus dimatangkan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Jambi. Plt Kadis Pendidikan Kota Jambi, Mulyadi, mengatakan, pihaknya sangat hati-hati dalam melaksanakan merger sekolah ini. Karena banyak dampak yang ditimbulkan.
Untuk itu, sebut dia, ketika melaksanakan merger sekolah pihaknya akan melibatkan banyak pihak termasuk masyarakat sekitar sekolah.
“Jangan sampai ketika merger sekolah, ada anak yang putus sekolah karena sekolahnya jauh,” kata Mulyadi.
Disebutkanya, sebelum melakukan merger sekolah dilakukan pengkajian yang mendalam terhadap semua dampak yang ditimbulkan. “Jadi intinya kita tak ingin buru-buru, harus matang kajiannya,” tukasnya.
Dicontohkannya SDN 67 yang rencananya mau dimerger ke SDN 143 dan SDN 100 yang akan dimerger ke SDN 113, ada penolakan merger dari berbagai elemen masyarakat dan wali murid.
Merger sendiri, kata Mulyadi, bertujuan supaya tidak ada lagi sekolah yang jumlahnya siswanya minim, atau berada di bawah 80 orang.
Karena jumlah siswa akan mempengaruhi pengalokasikan dana BOS. Sebab, sekolah yang mendapatkan dana BOS harus minimal memiliki 80 orang siswa.
“Kalau tak dapat dana BOS, tentu mempengaruhi biaya operasional,” ucapnya. Mulyadi mengatakan bahwa berdasarkan data, 16 sekolah yang sudah siap di merger. Sebelum merger dilakukan, dilaksanakan verifikasi oleh tim, dan saat ini tim sudah turun.
“Kita lihat bagaimana daya dukung masyarakat terhadap merger itu sendiri. Yang pasti saat finalisasi akan ajak semua komponen masyarakat setempat untuk dimintai tanggapannya,” pungkasnya. met