Jambi, AP – Setahun sudah kepemimpinan Gubernur Jambi H Zumi Zola Zulkifli dan Wakil Gubernur H Fachrori Umar, dari 12 Februari 2016 sampai 12 Februari 2017 lalu, banyak persoalan dan tantangan berat yang dihadapi Gubernur dan Wakil Gubernur untuk mewujudkan Jambi Tertib, Unggul, Nyaman, Tangguh, Adil dan Sejahtera (TUNTAS) 2021.
Di awal pemerintahan, terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi yaitu 4,2 persen tahun 2015. Hal ini disebabkan dampak ekonomi global yang berimplikasi pada penurunan harga sawit dan karet serta dampak dari terjadinya kebakaran lahan yang telah melumpuhkan ekonomi provinsi Jambi di semua sektor.
Begitu pula Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada 4,34 persen pada Agustus 2015. Sedangkan Angka Kemiskinan pada bulan September 2014 sebesar 8,86 persen.
Masalah-masalah ini kemudian mulai dibahas dan ditanggulangi satu persatu. Kini, sedikit demi sedikit mulai tampak adanya perubahan itu.
Dalam 1 tahun kepemimpinan ini, Pemerintah Provinsi Jambi akan menyajikan apa-apa yang telah dilakukan dan dicapai H Zumi Zola Zulkifli-H Fachrori Umar. Berikut ini, ulasannya disampaikan dalam data.
Namun tidak semua pihak puas dengan kerja Gubernur Jambi dan wakil, setahun kepemimpinan mereka mendapat banyak keritik salah satunya dari mahasiswa Jambi, Puluhan mahasiswa dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan Himpunan Mahasiswa Pemuda Pemudi Batang Asai (HIMAPABA), melakukan aksi damai di simpang Bank Indonesia (BI) beberapa waktu lalu.
Dalam tuntutannya, mahasiswa menilai di tahun pertama kepemimpinan Zola/Fachrori dinilai tidak pro kepada rakyat. Karena banyak kekayaan alam di Provinsi Jambi yang diambil secara Ilegal.
“Contoh di Kabupaten Kerinci banyak galian C yang merajalela, namun hanya dua yang memiliki ijin resmi. Tidak ada tindakan yang serius dari pemerintah. Kami ingin bukti, bukan hanya janji-janji manis saja,” kata Tarmizi selaku Koordinasi Lapangan.
Selain itu, mahasiswa juga mendesak pemerintah Provinsi Jambi untuk merealisasi Perda tambang rakyat demi kelestarian lingkungan dan penertiban Peti.
Dalam pemberian beasiswa, mereka meminta Gubernur Jambi selektif dan transparan dalam memberikan beasiswa untuk 15.000 penerima sesuai janji kampanye dan visi misi Jambi Tuntas 2016-2017.
Dalam orasinya, mahasiswa juga menuntut Pemerintah Provinsi Jambi dalam menganggarkan alokasi dana untuk pembangunan jalan Provinsi Jambi di Kecamatan Batang Asai sepanjang 180 km dari Kabupaten Sarolangun pada tahun 2017, selanjutnya, meminta Gubernur Jambi lebih selektif dalam memberikan izin-izin yang mengeruk kekayaan alam di Provinsi Jambi.
Dan tuntutan yang terakhir yakni mendesak pemerintah Provinsi Jambi untuk merealisasikan pengentasan kemiskinan dengan menciptakan lapangan kerja dan upah yang layak untuk kesejahteraan masyarakat.
Setelah puas menyampaikan aksi di simpang BI, para mahasiwa melanjutkan aksi damainya ke gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jambi.
Menenggapi hal tersebut, Pelaksana tugas (PLT) Sekda Provinsi Jambi, Erwan Malik yang mewakili Gubernur yang pada saat itu tidak berada di tempat menanggapi apa yang disuarakan oleh massa. Ia langsung menghubungi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sarolangun untuk menanyakan anggaran yang dipersiapkan untuk pembangunan jalan di Kecamatan Batang Asai.
“Untuk jalan Batang Asai tahun ini dianggarkan Rp 16 Milar, ini lihat barusan saya telepon Pak Kadisnya,” kata Erwan Malik.
Lanjut Erwan pihaknya akan melakukan publikasi setahun kepemimpinan Gubernur Jambi Zumi Zola-Fachrori. Meskipun selama satu tahun menjabat belum bisa mengoptimalkan APBD Provinsi Jambi.
Aksi tersebut, juga dikawal ketat puluhan personil kepolisian dari Polresta Jambi. Nto