Merangin, AP – Warga pendatang atau eksodus yang bermukim di Kecamatan Lembah Masurai, sepertinya tidak mengindahkan perintah Kapolres Merangin dan Pihak Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS) beberapa pekan lalu, yang meminta agar penggarapan hutan TNKS di Lembah Masurai dihentikan.
Warga pendatang terlihat masih menggarap kawasan hutan TNKS yang berada di perbatasan Desa Sungai Lalang, Kecamatan Lembah Masurai dengan Desa Renah Alai Kecamatan Jangkat.
Pantauan langsung Aksi Post dilapangan, Senin (20/02), sekitar 50 orang warga eksodus tampak menebangi pohon di pinggir jalan, tepatnya didekat penurunan Rumah Hitam.
Aksi warga pendatang ini sempat membuat jalan Jangkat-Bangko menjadi macet. Pasalnya pohon yang ditumbang rubuh kebadan jalan sehingga kendaraan tidak bisa melintas.
“Kita tidak bisa lewat karena kayu rubuh ke jalan, kita terpaksa mengantri sekitar dua jam, nunggu mereka membersihkan pohon yang rubuh kejalan dulu,” kata salah seorang pengguna Jalan.
Tidak hanya itu, warga eksodus juga terlihat sudah mendirikan rumah di sekitar lahan TNKS yang telah mereka garap.
Dilain pihak tidak ada terlihat petugas baik dari Polri maupun dari TNKS dilapangan. Sehingga warga dengan leluasa menggarap hutan yang dilindungi oleh Undang Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan itu. nzr