Kuaatungkal, AP – Dampak banjir yang melibas wilayah Desa Lubuk Sebontan, Kecamatan Muara Papalik memutuskan akses desa setempat.
Kondisi ini terutama dirasakan oleh para guru pengajar yang kebanyakan berasal dari luar desa mengalami kendala untuk sampai ke sekolah.
Akibatnya, ratusan siswa SDN 162 yang terletak di sekitar lokasi banjir terancam tidak bisa melakukan kegiatan belajar mengajar.
Tak habis akal, para pemerintah setempat berinisiatif menggantikan tugas para guru yang berhalangan hadir.
“Tadi anak-anak sekolah, di SDN 162 di ajar oleh tim dari BPBD ada jg pak camat, karena para guru yang tinggal diwilayah luar tak bisa kesekolah karena terjebak banjir,” ujar Kepala Desa Lubuk Sebontan, Hairan kepada media, Kamis (02/03) kemarin.
Lebih lanjut, Hairan menjelaskan akses utama desa setempat mengalami lumpuh total setelah terendam banjir yang mencapai ketinggian hingga 120 cm.
“Para warga yang mau keluar juga terpaksa menggunakan perahu,” ungkapnya.
Iapun mengharapkan bantuan dari pemerintah untuk mengatasi banjir yang setiap kali intensitas hujan tinggi, wilayahnya terendam banjir.
Sementara itu, warga setempat juga menyampaikan keluhannya, kata dia bila banjir terus menerus terjadi bila hujan tiba. Ia bersama warga lainnya terancam kehidupannya, karena akses ekonomi satu-satunya tertutup.
“Jalan. Banjir ini menyusahkan pak, barang-barang di Desa bisa naik, kerja dak bisa,” pungkas Sunarko yang diamini warga setempat. Her