Bangko, AP – Bank Pembangunan Daerah (BPD) atau Bank 9 Jambi di Merangin, harus menjadi bank yang berdaya saing tinggi. Selain itu Bank 9 Jambi di Merangin harus kuat dan berkontribusi signifikan bagi pertumbuhan dan pemerataan ekonomi daerah.
Hal tersebut ditegaskan Bupati Merangin H Al Haris kemarin (2/3) terkait mulai membaiknya perekonomian masyarakat, pasca mulai merangkak naiknya harga keret dan sawit. ‘’Naiknya pertumbuhan ekonomi daerah itu harus terus bekelanjutan,’’ujar Bupati.
Untuk itu secara umum tegas bupati, terdapat 10 tantangan yang dihadapi oleh BPD atau Bank 9 Jambi di Merangin. Sebanyak 10 tantangan itu, terbagi dalam dua skala prioritas, pemenuhannya sesuai dengan target dan jangka waktu penyelesaiannya.
Pertama jelas bupati, permodalan yang terbatas, lalu brand awareness masyarakat terhadap Bank 9 Jambi di Merangin yang masih rendah. Tidak hanya itu, tapi juga kualitas pelayanan yang masih belum sesuai harapan masyarakat.
Disamping itu kualitas dan kompetensi sumber daya manusia dalam tubuh Bank 9 Jambi di Merangin yang belum memenuhi kebutuhan pasar, inovasi dan pengembangan produk terbatas harus terus dikembangkan dan jaringan layanan kantor masih terbatas.
‘’Jadi sebanyak enam kekurangan itu, harus bisa dipenuhi dalam dua tahun kerja. Tujuannya agar Bank 9 Jambi di Merangin bisa menjadi sebuah bank yang berdaya saing tinggi,’’harap Bupati.
Kalau enam poin itu telah bisa terpenuhi sambung bupati, untuk lima tahun kedepan Bank 9 Jambi di Merangin harus terus berinovasi dan memperbaiki menajemennya. Hal ini karena berbagai kekurangan masih terjadi.
Kekurangan itu seperti, belum optimalnya strategic patnership (jaringan kerjsama bisnis) dengan mitra kerja Bank 9 Jambi di Merangin. Lalu struktur pendanaan dari masyarakat yang masih rendah.
Kekurangan lainnya yang harus dibenahi jelas bupati, komposisi portofollo kredit produktif relatif yang masih rendah dan belum terkonsolidasinya sistem IT di Bank 9 Jambi di Merangin.(nzr)