Jambi, AP – Nilai tukar petani (NTP) subsector perikanan bulan Februari kembali naik. Bulan sebelumnya 101,53 naik menjadi 101,98 atau terjadi kenaikan sebesar 0,45 poin.
Kepala BPS Provinsi Jambi dadang Hardiwan mengatakan sumbangan NTP terbesar dari sector perikanan yakni perikanan tangkap terjadi kenaikan dari 108,65 menjadi 109,44 atau terjadi kenaikan 0,73 poin.
“Seacara rata-rata indek harga yang diterima nelayan dan pembudidaya ikan sebesar 125, 29 poin. Artinya nelayan dan pembudidaya ikan mengalami keuntungan,” ucapnya.
Namun demikian kata dia sector perikanan budidaya belum bisa mencapai angka 100 yakni masih 93,90 bulan lalu dan saat ini naik menjadi 93,99. “Penyebabnya masih mahalnya harga pakan dan bibit serta biaya lainnya,” ujarnya.
Secara umum kata Dadang berdasarkan hasil pantauan harga-harga dipedesaan di sepuluh kabupaten/kota bulan Februari 2017 NTP naik dari 101,45 menjadi 101,77 atau terjadi kenaikan sebesar 0,32 poin.
Dikatakannya, kenaikan NTP pada bulan Februari ini disebabkan indek harga hasil produksi pertanian naik sebesar 0,39 persen. Sedangkan indek harga yang dibayar petani hanya naik 0,07 persen.
Dijelaskannya kenaikan NTP terjadi pada dua subsector yaitu sector tanaman perkebunan rakyat naik dari 105,95 menjadi 107,38 atau terjadi kenaikan sebesar 1,35 poin. Kemudian subsector perikanan dari 101,53 naik menjadi 101,98. Sedangkan tiga subsector lainnya mengalami penurunan peternakan turun dari 98,80 menjadi 97,90 poin, tanaman pangan 98,79 turun menjadi 98,30 dan hortikultura turun dari 92,42 menjadi 91,23 poin.
Bila dilihat dari perubahan indek harga konsumen (IHK) pedesaan yang mencerminkan angka inflasi dan deflasi di wilayah pedesaan. Pada bulan Februari 2017 terjadi kenaikan sebesar 0,56 poin dari 128,89 menjadi 128,92. “Bulan ini di wilayah pedesaan terjadi inflasi sebesar 0,02 persen,” ujarnya. mas