Sarolangun, AP – Kejaksaan Negeri Sarolangun sekitar pukul 14.30 Wib mengeksekusi Epi Suryadi Mantan Kepala Desa (Kades) Lubuk Resam, Epi terbukti sebagai terpidana jembatan gantung (Jamtung) ujung tanjung Kecamatan Sarolangun yang merugikan negera sebesar Rp 179 juta lebih.
Eksekusi di lakukan terhadap Epi setelah ada putusan banding dari MA, yang menguatkan putusan pengadilan negeri tipikor Jambi yang memvonis terdkawa dengan putusan 1 tahun 4 bulan, sementara denda sebesar Rp 50 juta subsider dua bulan penjara.
Dan yang memberatkan dalam kasus tersebut adalah para terdakwa tidak mau mengembalikan kerugian negara.
Seperti yang di sampaikan oleh kasi intel kejari sarolangun Yayat, kepada sejumlah wartawan mengatakan bahwa pihaknya hanya menjalankan eksekusi hasil putusan banding.
“Tadi sekitar pukul 14.00 Wib, terpidana kasus korupsi Jembatan Gantung Ujung Tanjung dan terpidana datang sendiri kemudian kita antar ke lapas sarolangun,” jelas kasi intel.
Disebutkan juga bahwa dalam rangkaian kasus tersebut,juga sudah menyeret dua pegawai negeri sipil yang berdinas di PU.
“Ada dua PNS yang terlibat di antaranya afalah Adni Dan H Dodi dan keduanya di putus berbeda beda,dan saat ini masih mengikuti sidang dalam kasus berbeda dan masih berada di jambi,” bebernya.
Sementara satu terpidana lainya adalah Asep K,yang lebih dulu masuk ke lapas dan berperan sebagai peminjam perusahaan.
“Asep sudah duluan masuk, beberapa bulan yang lalu,” tegasnya.
Dikatakan Yayat bahwa penyelidikan kasus tersebut bermula,saat ada laporan dari masyarakat,dan saat di cros cek ternyata ada kekurangan pekerjaan. luk