Sarolangun, AP – Tingginya intensitas curah hujan di Kabupaten Sarolangun, membuat sejumlah dearah di daerah tersebut dilanda banjir dan lonsor, bahkan jalan di desa Tanjung Putus kecamatan Limun yang menghubungkan 14 dusun, sepanjang 50 meter putus dihantam banjir dan lonsor
Sementara 200 meter jalan juga sudah berpotensi lonsor, sebab derasnya hantaman arus sungai yang disebabkan, masih maraknya Petambang Emas Tanpa Ijin (PETI) masih terus berlangsung.
Edi salah satu warga Limun yang dijumpai di lokasi 3/3 mengatakan bahwa akibat jalan di dusun Tanjung Putus, amblas membuat masyarakat yang melintas harus lewat bahu jalan.
“Akibat jalan putus warga harus menggunakan bahu jalan, sebab itu satu-satunya akses menuju 14 dusun di sana,” jelasnya.
Sementara warga juga masih khawatir, jalan sepanjang 200 meter yang berada tepat dipinggir sungai juga tinggal menunggu amblas saja.
“Kami juga masih was-was, sebab jalan ini satu-satunya akses bagi kami, dan jika putus maka kami pasti terisolir,” katanya lagi.
Sementara itu Kaban BPBD Sarolangun Mulyadi, menjelaskan bahwa saat ini Sarolangun tengah dilanda banjir.
“Ya saat ini Sarolangun tengah dilanda banjir, dan semenjak kemarin kami juga sudah kelokasi seperti desa Gurun Baru Kecamatan Mandiangin 35 rumah di terjang banjir .desa Sepintun, dan Lamban Sigatal, disana ada sekitar 133 rumah yang terendam banjir namun sudah dapat bantuan,” jelasnya.
Terkait dengan putusnya jalan di dusun Tanjung Putus, pihaknya sudah menyampaikan kepada dinas terkait.
“Masalah jalan sudah ditangani oleh dinas terkait, dan saat ini kami bersama tim tanggap bencana siaga dan terus bergerak,” bebernya lagi.
Kendala yang dihadapi oleh petugas dilapangan, banyak disebabkan karena faktor jalan.
“Untuk di daerah kecamatan Pauh, kendala kita jalan yang rusak parah, sebab hanya kendaraan jonder saja yang bisa masuk untuk mengirim bantuan,” tandasnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sarolangun, Mulyadi mengatakan, luapan air sungai disebabkan curah hujan yang cukup tinggi sejak tiga hari terakhir.
Pemukiman warga yang terendam banjir itu yakni di Kelurahan Pauh, Desa Sepintun dan Desa Laman Sigatal Kecamatan Pauh. Kemudian Desa Gurun Baru Kecamatan Mandiangin.
“Di Kelurahan Pauh rumah terendam sebanyak 35 rumah, Gurun Baru 35 rumah, Sepintun dan Lama Sigatal sebanyak 133 rumah,” kata Mulyadi.
Dia mengatakan debit air sungai Batang Tembesi terpantau masih tinggi dan diprediksi masih mengalami kenaikan sebab daerah Sarolangun masih terjadi hujan.
Saat ini BPBD setempat sudah mendirikan posko dan menyalurkan bantuan makanan siap saji ke rumah-rumah warga yang terdampak banjir.
Mulyadi mengatakan warga yang rumahnya terendam masih bertahan di rumah masing-masing, pemberian makanan siap saji pun harus menggunakan perahu karena personil BPBD, Kepolisian dan TNI tidak bisa masuk.
“Kita sudah salurkan bantuan makanan bersama Polsek dan TNI setempat, kita belum mendirikan dapur umum karena warga masih bertahan di rumah. Tapi petugas kita tetap stanby di posko masing-masing,” katanya.
Curah hujan yang tinggi di daerah itu bukan hanya menyebabkan banjir, tapi juga menyebabkan jalan kabupaten akses menuju 14 desa tepatnya di Desa Tanjung Putus mengalami longsor.
“Longsor cukup panjang, tapi masih bisa dilewati kendaraan roda empat tanpa beban. Kalau kendaraan bermuatan dipastikan jalan akan amblas,” katanya. luk