Bangko, AP – Pembangunan bidang kesehatan menjadi prioritas utama. Bahkan untuk kesehatan tersebut, tidak hanya fokus 100 persen, tapi 1.000 persen seluruh perhatian tercurah pada bidang kesehatan.
Hal tersebut dikatakan Bupati Merangin H Al Haris pada acara pelantikan 22 pengurus ranting Ikatan Bidang Indonesia (IBI) Merangin periode 2015-2020 pada Sabtu (4/3), di Pola Bappeda Merangin.
‘’Makanya saya melakukan berbagai program kesehatan, salah satunya beasiswa kesehatan untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu, kuliah di bidang kesehatan,’’ujar Bupati.
Saat ini telah banyak lulusan beasiswa kebidanan. Bupati langsung membuat SK mereka, untuk bekerja di kampung halamannya. Harapan bupati bidan itu tidak akan pindah ke derah lain, karena harus membangun kesehatan di desanya.
Bupati tidak hanya perhatian dengan berbagai sarana kesehatan, tapi juga para pelaku kesehatan, seperti para medis. Sejak awal memimpin Kabupaten Merangin, H Al Haris terus menaikkan insentif para medis.
Selain itu bupati juga telah berupaya memperjuangkan ke tingkat pusat, dengan diangkatnya bidan PTT sebanyak 201 orang, menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS) pada tahun 2017 ini.
‘’Saya pesan kepada bidan PTT yang lulus CPNS, harus melengkapi data yang benar. Jangan sampai data yang dikirim menghambat keluarnya Nomor Induk Pegawai (NIP),’’pinta Bupati.
Profesi bidan lanjut bupati, sangat mulia, karena pekerjaan yang dijalankan sangat berat, mempertaruhkan kehidupan orang lain. Bidang tidak jarang rela meninggalkan kesenangan pribadi, demi menolong orang lain.
Oleh sebab itu, kemuliaan profesi bidan jangan pernah merubah harkad dan martabat bidan. Jangan sampai pelayanan bidan yang diberikan diukur dengan materi.
‘’Pesan saya, bidan harus melayani semua masyarakat yang membutuhkan. Pelayanan bukan hanya untuk ibu hamil, tapi juga orang-orang sakit di desa. Bidan yang sudah usia lanjut jangan dipaksakan melayani pasien, masih ada yang muda,’’pesan Bupati.
Diakui bupati, saat melakukan program Pertisun (Perjalanan pejabat tidur di dusun), masih ada desa yang belum memiliki Puskesmas. Untuk itu bupati langsung mengiktruksikan Kadis Kesehatan membangun Puskesmas di desa tersebut.
Bagaimana dengan pelayanan RSD Kol Abundjani Bangko? Bupati menegaskan, pelayanan di RSD Kol Abundjani Bangko terus ditingkatkan. Berbagai sarana gedung baru dan pelatan baru telah dilengkapi.
Bupati juga minta Direktur RSD Kol Abundjani Bangko untuk tidak memperkerjakan perawat yang sudah tua, menjaga pasien. ‘’Masih banyak perawat usia muda yang bisa menjaga pasien,’’tegas Bupati. (nzr)