Sungaipenuh, AP – Musim hujan yang melanda kita Sungaipenuh, beberapa bulan terakhir, ancam ratusan hektare area persawahan petani, gagal panen.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sungaipenuh, Herman, mengatakan meskipun persediaan padi untuk Kota Sungaipenuh surplus mencapai 2000 ton per tahun, akan tetapi musibah banjir yang melanda beberapa waktu terakhir juga mempengaruhi kondisi pangan Kota Sungaipenuh.
“Berdasarkan data dilapangan, tercatat sekitar 137 hektar lahan sawah yang ada di delapan kecamatan dalam Kota Sungaipenuh mengalami banjir,” beber Herman, kemarin.
Dikatakannya, akibat sawah yang terendam tersebut membuat para petani gagal panen. Kondisi ini sangat disayangkan, apalagi saat banjir melanda mayoritas sawah tengah menunggu musim panen tiba.
“137 hektar sawah yang gagal panen, cukup mempengaruhi terhadap kondisi pangan kita. Karena produksi padi yang dihasilkan jumlahnya cukup banyak,” jelasnya.
Akan tetapi, lanjut dia, meskipun sawah petani gagal panen, namun tidak berpengaruh besar terhadap persediaan padi, karena pasokan padi juga datang dari wilayah Kabupaten Kerinci.
“Hanya saja, kita menyayangkan para petani yang sudah menggarap sawah, namun gagal panen. Kalau soal persediaan dan stok beras, kita tidak ada pengaruh karena tiap tahun selalu surplus mencapai 2000 ton per tahun,” jelasnya.
Ditambahkannya, untuk kedepan Pemkot Sungaipenuh masih akan terus melakukan program cetak sawah baru, untuk meningkatkan sektor pertanian dibidang sawah.
“Peningkatan disektor sawah tetap menjadi fokus kita kedepan, dengan membuka lahan cetak sawah baru. Di Kota Sungaipenuh masih terdapat beberapa lahan yang belum digarap, padahal berpotensi untuk sawah,” terangnya.
“Sekarang akan dilakukan pembangunan infrastruktur pendukung terlebih dahulu, seperti irigasi untuk kelancaran perairan sawah,” tandas Herman. hen