Kualatungkal. AP – Lagi Lagi Hearing pembahasan masalah kerusakan Lahan kebun warga 3 desa yang terkena imbas luapan kanal milik PT. WKS masih belum menemui titik terang.
Perwakilan warga 3 desa yang mendatangi perwakilan rakyat di gedung Dewa Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), harus pulang dengan tangan hampa. Mereka harus rela memberikan tengat waktu tambahan kepada pihak perusahaan untuk menyepakati perjanjian ganti rugi kerusakan lahan dan tanaman warga, Selasa (07/03).
Dalam Berita acara Hearing kemarin, yang ditanda tangani oleh Perwakilah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Perwakilan Masyarakat, Kades 3 Desa yakni di Parit 5 Desa Muntialo, Desa Mandala Jaya dan Desa Serdang Jaya, pimpinan PT. WKS, Ketua Komisi II DPRD Tanjabbar Asisten Ekbang dan camat Betara, hanya mengahasilkan kata Sepakat untuk melakukan musyawarah mencari solusi dampak banjir.
“Kalau nantinya diskusi gagal, kami aka kembali membawa permasalahan ini ke DPR,” ujar Tomi perwakilan masayrakat saat dimintai ketetangan.
Dijelaskanya, warga juga berharap dalam pembahasan yang digelar nantinya, PT WKS bertanggung jawab atas matinya tanaman kopi dan Pinang warga. Secara propesional, PT WKS segera mengganti kerugian warga.
“Intinya, pembahasan ini nantinya diharapkan PT. WKS bertanggung jawab terhadap Kopi dan pinang warga yang mati akibat dampak kiriman air dari kanal Distrik 1 milik PT. WKS,” terangnya.
Atas dasar kesepakatan Warga, jika dalam pembahasan nantinya tidak juga menemui titik terang, maka pihaknya akan kembali membawa masalah ini ke DPRD bahkan pihaknya akan mendesak DPRD untuk membuat pansus.
“Jika poin kesepakatan ini tidak tercapai maka kami mendesak DPRD untuk membentuk pansus,” tegasnya lagi.
Saat disinggung terkait waktu yang diberikan warga atas kesepakatan tersebut, Tomi kembali menegaskan, akan mendiskusikannya dengan warga senin depan. “Akan kita diskusikan Senin pekan depan,” tukasnya.
Sementara Ketua DPRD Tanjabbar Faisal reza mengaku siap membantu warga. Bahkan ia mengaku jika DPRD saat ini serius menangani permasalah ini. “Kita tetap akan tanggapi serius masalah ini,” tukasnya. Her