Sengeti, AP – Terkait dengan pemberita akan keluhan masyarakat Desa Sekernan, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muarojambi mengenai Kerapnya air PDAM mati yang dirasakan oleh masyarakat RT 11 Desa Sekernan dalam tiga tahun belakangan ini. Membuat warga Desa Setempat keluhkan akan susah nya mendapatkan air bersih baik untuk kebutuhan sehari – hari maupun bagi masyarakat pengusaha depot air bersih yang omset penjualanya juga ikut menurun.
Akhirnya mendapatkan tanggapan oleh Direktur PDAM Tirta Muarojambi melalui Kabag Teknisnya, Aris Widodo mengatakan, sebab kenapa belum normal nya pasokan aliran air PDAM ke RT 11 Desa Sekernan tersebut terkendala bukan oleh kondisi mesin pompa air yang berkapasitas kecil seperti yang sering dijawab oleh pihak PDAM unit sekernan, setiap acap kali dipertanyakan oleh masyarakat apa penyebab aliran air ke rumah mereka dalam tiga tahun belakangan ini tidak hidup.
“Ya benar tiga tahun belakangan ini untuk di RT 8, 9, 10 dan 11 di Desa Sekernan itu aliran air PDAM nya sering tidak hidup. buka dikarnakan mesin pompa yang kecil akan tetapi terkendala akan jaringan pipa nya kecil hanya 2 inc, sedangkan pemakaian pelanggan sudah over,” terangnya.
Dilanjutkankan nya, Baru normal nya aliran Air kerumah – rumah warga setempat itu seharus nya ukuran jaringan pipa nya maksimal 6 inc, Akan tetapi saat ini sudah dalam proses pemasangan jaringan pipa baru, kenapa baru dilakukan setelah tiga tahun pekerjaan nya.
“Dikaranakan pengajuan kami ke pemerintah kabupaten untuk penukaran pipa itu baru terrealisasi tahun 2016 kemarin melalui APBD 2, jadi saat ini lagi dalam proseses pengerjaan yang akan rampung dalam dua bulan kedepan ini saya rasa,” ulasnya.
Seperti yang disampaika oleh Sopian warga Desa Sekernan seorang pengusaha Depot Air minum di pemberitaan sebelum nya mengatakan, semenjak air PDAM mati setahun belakangan ni omset penjualan depot air nya menurun derastis dari pemdapatan sebelum nya 2 juta perbulan menurun menjadi 900 perbulannya.
“Biasa nya sebelum air PDAM sering mati perhari nya saya bisa mendapatka uang dari depot saya 80 ribu sehari, jadi sebulan 2,4 juta. Tapi semenjak mati terus ini paling besar 900 ribu perbulan nya,” ujarnya.
Diktaka nya, Keluhan tidak hidup nya air PDAM di ditempat tinggal nya ini sudah sering kali ia pertanyakan pada pihak PDAM Unit Tirta Muarojambi di Desa Sekernan, akan tetapi belum mendapatkan jawaban yang pasti.
“kalau saya tanyakan mengapa air diwilayah RT 11 sekernan ini setahun belakangan ini tida hidup pihak dari PDAM Unit Sekernan hanya mengatakan terkendala pada kapasitas mesin pompa yang bekerja saat ini mesin kecil, jadi tidak sampai mengalirkan air sampai rt 11. Tetapi tidak menerangkan sampai kapan baru bisa air PDAM tersebut normal seperti dulu lagi,” ungkapnya waktu itu.bds