Muarasabak, AP – Kian meningkatnya curah hujan, membuat 135 rumah dan 521 jiwa terkena dampak banjir rob. Berdasarkan data dari BPBD Tanjabtim, per 20 maret pukul 07.00 wib, ketinggian air mencapai 5,03 cm.
Wabup Tanjabtim, H. Roby Nahliyansyah mengatakan, memang untuk kecamatan berbak, Rawasari salah satu yang paling parah Kondisinya. Dimana dilihat banyak permukiman dan sebagian sekolah yang terendam diliburkan.
“Kedepan ini akan menjadi perhatian kita, meski masyarakatnya sudah terbiasa setiap tahun menghadapi kondisi seperti ini, kita tetap harus mencari solusinya,” ujarnya.
“kalau ini terus seperti ini dan masyarakatnya juga terbiasanya, berarti pemerintahnya hanya berdiam, kita tidak mau setiap tahun ceritanya selalu sama seperti ini, ” sambungnya.
Dalam pemeberitaan sebelumnya, Sebanyak delapan SD dan empat SMP di Kecamatan Berbak terpaksa diliburkan karena ketinggian air kian naik hingga merendam semua sekolah. Kepastian meliburkan SD dan SMP yang ada dalam Kecamatan Berbak tersebut disampaikan langsung Kepala Dinas Pendidikan Tanjabtim Ferri Marjoni. Dijelaskannya, untuk waktu sekolah hingga Sabtu tanggal 18 Maret 2017, yang diliburkan hanya siswa kelas I, II dan III SD. Sedangkan untuk kelas IV,V dan VI masih tetap bersekolah. Untuk SMP, masih tetap wajib masuk sekolah.
“Saya sudah perintahkan KCD Berbak dan jajarannya untuk monitor dan terus melaporkan perkembangan. Kita evaluasi, jika air terus naik dan mengganggu KBM, kita akan pertimbangkan opsi meliburkan,”jelas Ferri.
Ditambahkannya, mengingat kondisi kecamatan Berbak yang masih minim gedung atau lokasi cadangan bebas banjir, otomatis menyulitkan pihaknya untuk mengambil langkah – langkah antisipatif agar proses KBM bisa tetap dilaksanakan.
“Kalau di daerah yang sarananya lengkap dan kawasan bebas banjirnya ada, kita bisa pertimbangkan opsi memindahkan tempat belajar siswa. Tapi di Berbak itu memang masih minim. Lagipula jarak konsentrasi penduduknya relatif jauh,” jelasnya lagi.
Selain SD dan SMP, banjir juga sudah menggenangi sejumlah rumah penduduk. Tak terkecuali kantor KCD Diknas Berbak. Kecamatan Berbak diketahui berada di hantaran sungai Batanghari dan berbatasan langsung dengan Kabupten Muarojambi. Sebagian besar wilayahnya adalah rawa gambut dengan potensi terbesar pertanian.
Sementara ini belum ada laporan kepastian jumlah sawah yang terendam banjir. Menurut kepala BPBD Tanjabtim melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, H Rizon Wilaidi, saat ini tim reaksi cepat (TRC) sudah beberapa hari berada di Berbak. Kondisi air hingga kini volume kenaikannya tidak lebih dari 5,5 CM dari kondisi biasa. Hanya saja, jelas H Rizon, banjir di Berbak ini adalah luapan sungai Batanghari. “Makanya setiap pagi naik, lalu sore turun lagi. Kenaikannya masih stagnan 5,5 cm. Semoga tidak makin tinggi. Tapi apapun situasinya kita sudah siapkan langkah – langkah sesuai protap penanganan banjir,”beber Rizon.
Saat ini, masih menurut Rizon, sudah banyak laporan sawah yang terendam namun masih di data lebih akurat. “Secepatnya akan kita rillis begitu datanya final,”ucap Rizon.(fni)