Muaratebo, AP – Gerakan Peduli Adat Tebo (GPAT) rupanya tidak tinggal diam, massa yang terdiri dari anak muda Tebo ini terus mengawal tuntutan aksinya yang telah mereka sampaikan pada berapa waktu lalu ke Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Jambi.
Hal tersebut dikatakan Amri kepada Aksi Post, Selasa (21/03), sebelumnya, kami sudah mendatangi LAM Provinsi, karena tidak terima atas isu yang merebak terkait dugaan perbuatan amoral oknum mantan pejabat Bupati Tebo.
Sebagaimana telah diberitakan disalah satu koran ternama, beberapa waktu lalu. Apalagi menurut mereka, isu tersebut telah membuat resah masyarakat Tebo yang selama ini dikenal sangat menjunjung tinggi adat istiadat, “Beberapa waktu yang lalu kita sudah sampaikan sikap secara tertulis ke LAM Provinsi Jambi. Hasilnya, LAM Provinsi Jambi berjanji akan memanggil LAM Kabupaten Tebo, terus terang isu ini meresahkan masyarakat karena melibatkan mantan pejabat,” kata Amri lagi.
Meski demikian, bukan berarti persoalan sudah selesai, buktinya hingga kini LAM Tebo belum memanggil pihak-pihak terkait guna dimintai keterangan. “Kita lihat belum ada tindakan konkrit dari LAM Tebo untuk memanggil pihak terkait, misalnya yang pertama kali memuat pemberitaan, oknum mantan pejabat Bupati Tebo tersebut, dan si Melati sendiri yang mengaku dipolda Jambi soal hubungannya dengan oknum mantan bupati Tebo,” tegasnya.
Amri juga menuturkan, untuk membuktikan jika isu amoral ini sangat meresahkan masyarakat Tebo, akhir-akhir ini terus di galang aksi dengan tuntutan yang sama. Yakni meminta LAM Tebo bertindak cepat demi terciptanya suasana yang damai dimana hukum adat betul-betul ditegakkan tanpa “pandang bulu.” Katanya.
“Kita lihat saja, di Tebo juga terus digelar aksi, ini sebagai bukti jika masyarakat peduli dengan adat, jadi jangan sampai masyarakat berbuat semaunya karena lembaga adat terkesan acuh dengan permasalahan ini, selama tuntutan tidak di indahkan, maka selama itu pula aksi akan terus digelar dan semuanya murni karena mereka peduli adat, bukan karena dorongan atau kepentingan pihak tertentu,” pungkas Amri. ard