Jambi, AP – Petro China International Jabung Ltd (PCJL) menyatakan kesiapannya mengalirkan gas sebanyak 5 juta kaki kubik per hari, dari lapangan South Betara/West Betara (SB-WB) untuk memenuhi kebutuhan listrik di Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar).
“Prinsipnya jika pembangkit listriknya sudah siap, gas dari PetroChina dapat segera dialirkan. Intinya kami sudah siap, tinggal membuka keran saja,” kata Field Manager PCJL, John Halim di Geragai, Kamis (23/03).
John menjelaskan, sesuai persetujuan pemerintah, gas yang dialokasikan untuk kebutuhan PLTG tersebut sebanyak 5 juta kaki kubik. Dengan jumlah pasokan itu diharapkan dapat mengoperasikan pembangkit dengan kapasitas 25 megawatt (MW).
Diungkapkannya, gas sebanyak 5 juta kaki kubik itu telah lama dialokasikan oleh SKK Migas-PetroChina sejak tahun 2012 yang lalu. Namun selama ini, gas tersebut belum dimanfaatkan.
Cadangan gas SB-WB diharapkan dapat menggantikan pasokan gas dari Lapangan Ripah untuk pembangkit listrik yang dioperasikan PT Tanjung Jabung Power (TJP) yang kontraknya telah habis.
Diakuinya bahwa pasokan gas dari Lapangan Ripah dalam beberapa waktu belakangan ini volumenya terus menurun, dan saat ini sudah tidak memungkinkan lagi untuk dapat memenuhi kebutuhan pembangkit listrik di Tanjabbar.
“Oleh karena itu, melihat kondisi gas ikutan (flare gas) dari Lapangan Ripah yang telah mengalami penurunan secara alami dengan laju penurunan yang sulit diprediksi, maka PetroChina menyampaikan untuk tidak melanjutkan suplai gas kepada PT TJP terhitung sejak Minggu (19/3) 2017 lalu,” katanya menjelaskan.
Menurut John, penghentian pasokan gas dari lapangan Ripah tersebut tidak dilakukan secara tiba-tiba. Bahkan jauh waktu sebelumnya telah disampaikan secara resmi kepada pengelola pembangkit PT TJP, dengan tembusan Bupati Tanjabbar.
“Selain karena jumlah cadangan sudah tidak lagi memadai, kontrak jual beli memang sudah berakhir per 19 Maret 2017,” tegasnya lagi.
Selain itu, terkait dengan pengakhiran kontrak dengan PT TJP tersebut, pihak PetroChina juga secara resmi telah menyampaikan pemberitahuan kepada pimpinan SKK Migas pada awal Maret 2017.
PetroChina bersama SKK Migas akan selalu berupaya secara maksimal untuk berpartisipasi dalam memasok kebutuhan gas, baik untuk sektor tenaga listrik maupun untuk memenuhi kebutuhan sektor industri lainnya di dalam negeri.
Hingga saat ini, tercatat ada beberapa perjanjian jual beli gas yang ditandatangani PetroChina dengan sejumlah perusahaan untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri.
Di antaranya, mengalokasikan gas masing-masing sebesar 5 juta kaki kubik di Tanjungjabung Barat dan Tanjungjabung Timur sebanyak 10 juta kaki kubik yang dikelola Pemkab dan Provinsi Jambi melalui PT Jambi Indoguna Internasional (PT JII).
“Semua alokasi gas tersebut sekaligus menjadi wujud kepedulian dan kontribusi SKK Migas-PetroChina dalam memenuhi kebutuhan gas yang ada di daerah-daerah bersangkutan,” ujarnya.
PetroChina International Jabung Ltd. adalah kontraktor kontrak kerja sama yang berada di bawah pengawasan dan pengendalian SKK Migas, yang mengoperasikan Blok Jabung di Jambi.
Selain PetroChina, pemegang interest Blok Jabung adalah Petronas Carigali (Jabung) Ltd., PP Oil & Gas (Indonesia-Jabung) Ltd dan Pertamina Hulu Energi Jabung. mat