Jambi, AP – Gubernur Jambi Zumi Zola menilai penyebab utamanya bencana banjir di Provinsi Jambi terdiri dari tiga faktor utama.
Salah satu penyebab utamanya saat ini, menurut Zola, adanya pendangkalan Sungai Batanghari, sehingga bila mus hujan air sungainya meluap.
“Kita sudah meminta bantuan menteri perhubungan untuk bisa membantu,” ungkap Zola.
Yang tidak kalah penting, yakni masih adanya pembalakan liar di Jambi.
“Ini juga sebagai bahan kami untuk melaporkan ke menteri kehutanan. Dan rapat khusus di Jakarta lalu, menhut akan membuat tim khusus untuk membantu TNI-POLRI dalam memberantas ilegal logging,” ungkapnya.
Dia meminta agar kasus ilegal logging ini segera dilaporkan ke Kapolri dan Panglima TNI.
Faktor ketiga, lanjut Zola, masih adanya pelaku peti yang merusak lingkungan, seperti membuat air sungai berubah termasuk adanya curah hujan yang tinggi.
Berdasarkan interpretasi Lansat 8 yang dilakukan Unit Geographic Information System Komunitas Konservasi Indonesia WARSI.
Dalam rentang tahun 2012 ke 2016 Jambi kehilangan tutupan hutan sebesar 189.125 ha. Dari interpretasi yang dilakukan pada tahun 2012 total hutan Jambi masih 1.159.559 ha. Pada tahun 2016 sudah turun menjadi 970.434 ha.
Dalam UU nomor 26 tahun 2007 tentang penataan ruang secara jelas disebutkan bahwa dalam rangka pelestarian lingkungan kawasan hutan yang mesti dipertahankan minimal 30 persen dari luas daerah aliran Sungai.
Seperti diketahui Jambi masuk ke dalam empat DAS yaitu DAS Batanghari, DAS Betara, DAS Hitam Hulu tandas Mendahara.
Dengan kondisi hutan yang hanya kurang dari 1 juta ha, maka Jambi sudah kondisi kritis. Ini terlihat dari tutupan hutannya yang sudah kurang dari 20 persen. Bdh