Jambi, AP – Balai Wilayah Sungai Sumatera VI menganggarkan dana sebesar Rp 1,6 miliar pada 2017 untuk menormalisasi aliran air Danau Kerinci yang mampet.
Kepala Seksi Program dan Perencanaan BWSS VI Provinsi Jambi Julianto, mengatakan berdasarkan analisa, terhambatnya aliran di sejumlah sungai menuju Danau Kerinci akibat banyaknya keramba yang memenuhi danau tersebut.
“Air yang masuk terhalang oleh banyaknya sampah sehingga membuat tinggi muka air di Danau Kerinci lebih tinggi dari aliran sungai yang akan masuk. Jadi aliran air sungai balik lagi,” katanya.’ Akibat dari terhambat aliran tersebut, aliran air dari Danau Kerinci menuju sungai Batang Merangin juga tidak lancar.
“Sejumlah sungai harusnya menuju ke Danau Kerinci, kemudian dari Danau Kerinci mengalir lagi ke Sungai Batang Merangin. Makanya seperti Sungai Batang Merauh yang terpanjang di Kerinci juga terhambat aliranya,” kata Julianto.
Akibat terhambatnya jalan air itu, jika terjadi hujan lebat dalam waktu cukup lama, banjir mudah terjadi hingga ke permukiman warga di Kerinci.
Julianto mengaku pihaknya masih melakukan perencanaan dan pemetaan secara menyeluruh untuk menganalisa apa saja yang akan dikerjakan guna memperlancar laju aliran sungai. Mulai dari desain, pemetaan, pengukuran debit dan lebar luasan air sungai maupun Danau.
“Nanti apakah akan dipasang pintu air, pompa dan tanggul ini masih dianalisa. Yang jelas tahun ini program kami fokuskan memperlancar aliran sungai di wilayah itu. Sekarang masih gambaran globalnya, 2018 baru melakukan pembangunan,” katanya.
Selain itu, khusus di wilayah Danau Kerinci menuju Batang Merangin menurut Julianto akan didalami dan juga dipasang pintu air.
“Jadi ketika air aliran Danau Kerinci kering akan kita tutup, kalau hujan dan membuat kondisi air tinggi baru kami buka,” katanya. ant