Muarasabak, AP – Bupati Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), H. Romi Hariyanto tak bisa menyembunyikan kekecewaannya saat melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke lokasi Kota Terpadu Mandiri (KTM) di Desa Kotabaru Kecamatan Geragai, Kamis (23/3) lalu.
Hal itu diungkapkan Romi di sela memberi motivasi bagi kegiatan Lomba Kreasi Anak Negeri yang dilaksanakan TP PKK Tanjabtim di taman Bukit Menderang Kelurahan Rano Kecamatan Muarasabakbarat, Sabtu (25/03). Kepada sejumlah awak media yang berbincang dengannya, bupati Romi menyampaikan bahwa semestinya setiap kepala Organsisasi Perangkat Daerah (OPD) menerapkan target capaian kerja yang betul – betul terukur kepada stafnya.
Terlebih jika beban kerja tersebut adalah kerja lapangan yang mudah dihitung kapasitasnya. Sementara dia mencontohkan, saat mengecek lokasi kebun di KTM, Kamis lalu, jelas bahwa pola terukur itu tidak dilakukan. Dari beban kerja mengurus 30 ha lahan kebun dengan 15 pekerja, progres yang ditunjukkan tidak sesuai harapan. Pembagian tugas pun tak jelas.
“Seperti tidak ada target. Mestinya dengan kapasitas beban kerja 30 hektar. Masing – masing pekerja diberi target dua hektar. Tinggal menyesuaikan waktunya. Tentu harus proporsional,” imbuhnya.
Apalagi, dijelaskannya, mengurus kebun di KTM itu tidaklah seberat kebun biasa. Lahannya sudah tertata, sarana prasarana lengkap, dan tugasnya pun lebih dominan pada upaya pemeliharaan. Seperti kebun buah naga dan jeruk yang dipersiapkan bagi rencana pembangunan agrowisata di lokasi itu.
“Tadinya saya berharap saat HUT kabupaten Oktober nanti bisa kita lounching. Melihat begini Desember pun saya pesimis,” ucapnya dengan nada kecewa.
Menurut Romi kendalanya bukan pada soal teknis. Namun lebih pada manajerial pengelolaan.
“Masih bermain – main dengan waktu. Malah saat saya ke sana alat beratnya tidak bekerja. Katanya menunggu sore,” kata bupati yang mengaku tahu persis bagaimana mengelola kebun lantaran dia pun memiliki kebun pribadi yang diurusnya sendiri. fni