Muaratebo, AP – Setelah usai pemilihan kepala daerah di Kabupaten Tebo kondisi di daerah tersebut masih kurang kondusif, usai pemilihan ada saja konflik yang terjadi, namun saat ini hasil pemilihan tersebut tengah disidangkan di Mahkamah Konstitusi (MK), tak sampai disitu, kini giliran rumah milik seorang komisioner Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Tebo, Ryance Juskal yang terletak di jalan lintas Tebo-Bungo desa Sungai Alai KM 9 kelurahan Tebing Tinggi kecamatan Tebo Tengah sekira pukul 04.15 Wib, Rabu (29/3) subuh, diduga dibakar oleh orang yang tak dikenal, apakah ini ada kaitannya dengan pilkada beberapa waktu lalu.?
Ryance Juskal kepada Aksi Post menuturkan kronologis kejadian tersebut, bermula saat istrinya terbangun sekira pukul 04.15 Wib meminta di masakan air untuk mandi dan solat subuh, namun hal itu baru di lakukan sekira pukul 4.55 Wib ketika saya mau kedapur terlihat kobaran api di depan ruang tamu yang terus membesar.
Terkejut melihat kobaran api, Ryance berteriak minta bantuan kepada tetangga warga sekitar untuk memadamkan api, khawatir api menyambar galon diduga berisi bensin, spontan galon tersebut ditendang, akibatnya Ryance kena luka bakar serius dan di bawa ke rumah sakit, ceritanya.
Meski demikian, kejadian tersebut terekam oleh Control Camera Televisi (CCTV) yang terpasang di rumah, tapi ia enggan menyebutkan lebih jauh terkait rumahnya, diduga dibakar orang tak dikenal tersebut.
“Kalau untuk penanganan kasus ini kita serahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian Resort Tebo mengungkapnya,” ujar Ryance.
Pantauan Aksi Post, rumah milik anggota komisioner KPUD Tebo tersebut telah dilakukan police line dan olah Tempat Kejadian Perkara.
Kapolres Tebo AKBP Budi Rahmat, usai acara musrenbang di aula utama kantor Pemerintah kabupaten (Pemkab) Tebo membenarkan kejadian terbakarnya rumah anggota komisioner KPUD Tebo, kalau motifnya sedang didalami pihak penyidik, jumlah pelaku sudah di ketahui melalui rekaman CCTV, ucapnya.
“Pengungkapan kasus ini setelah tadi (kemarin,red) di lakukan olah TKP akan kita maksimalkan dengan mendatangkan tim laboratorium forensic,” pungkas AKBP Budi Rahmat. (ard)