Jambi, AP – Meski ada beberapa kejadian di Provisnsi Jambi, seperti kasus di Hotel Novita, Lapas Jambi, dan Kerusuhan di Kerinci namun itu masuh dapat diredam berkat kerja kerjasama dan dukungan dari Polri dan TNI.
Hal tersebut diungkapkan Gubernur Jambi, H. Zumi Zola Zulkifli,S.TP,MA saat pertemuan dengan Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) bertempat di rumah dinas Gubernur Jambi, Rabu (29/03).
Lain dari itu, permaslahan narkoba saat ini sudah menjadi ancaman yang luar biasa bagi Provinsi Jambi, bukan hanya kalangan masyarakat ekonomi menengah atas saja, tetapi juga sudah menyentuh kalangan masyarakat ekonomi bawah dan masuk ke sekolah-sekolah.
“Semacam rutinitas kami menangkap bandar narkoba, nilai yang ditangkap sudah mencapai puluhan miliar untuk jenis sabu, tindakan ini terus kami lakukan secara continue,” kata Zola.
Disisilain, Gubernur juga mengungkapkan bencana banjir di Provinsi Jambi di hadapan Wantannas, “Banjir tahun ini lebih besar dari sebelumnya karena pendangkalan sungai Batanghari, adanya illegal logging, dan Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI),” ujar Gubernur Zola.
Tidak hanya itu, Gubernur juga menyampaikan potensi yang dimiliki Jambi, menurut Zola Jambi dapat menjadi sentra ekonomi, karena wilayah Jambi secara geografis berada ditengah-tengah dan diapit oleh 4 (empat) Provinsi yaitu Provinsi Bengkulu, Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Riau dan Provinsi Sumatera Barat.
“Provinsi Jambi tidak dilewati oleh lempengan samudera yang mengakibatkan gempa bumi dibandingkan dengan provinsi lain, serta Kota Jambi merupakan ibukota Provinsi Jambi letaknya jauh dari gunung dan laut yang biasa menjadi penyebab bencana, ini berarti Jambi memiliki kondisi yang sangat kondusif,” tutur Zola.
Lebih lanjut, Zola menjelaskan, saat ini Pemerintah Provinsi Jambi melakukan proses pembangunan pelabuhan dan mendapat respon yang positif dari presiden. “Rencana pembangunan gudang logistik juga akan dilaksanakan di Kabupaten Bungo, karena Kabupaten Bungo telah memiliki bandara, hanya perlu menambah (runway) landasan pacu saja,” ujar Gubernur Zola.
Perwakilan dari Dewan Ketahanan Nasional, Deputi Pengembangan, Marsekal Muda Choirul Arifin menjelaskan, Dewan Ketahanan Nasional merupakan dewan yang berada langsung dibawah Presiden. “Dewan Ketahanan Nasional sudah ada sejak tahun 1946, memiliki tugas memberikan masukan langsung kepada Presiden, baik diminta ataupun tanpa diminta oleh presiden,” ujar Marsekal Muda Choirul Arifin.
“Kunjungan kerja ke Provinsi Jambi ini untuk mengetahui permasalahan yang ada di Provinsi Jambi dan menerima masukan daerah untuk ditindaklanjuti serta mengkaji semua permasalahan tersebut,” ujar Arifin.
Lebih lanjut, Choirul Arifin mengatakan bahwa melalui kunjungan-kunjungan ke daerah, Dewan Ketahanan nasional melihat langsung di lapangan, permasalahan apa yang dihadapi di daerah dan mendiskusikan permasalahan tersebut, serta mendapat masukan yang lebih jelas.
“Presiden mengatakan, membangun Indonesia ini bersama-sama mulai dari pinggiran, bukan dari tengah dan menginginkan maju secara bersama-sama. Semoga dengan kunjungan ini dapat memberikan manfaat serta kemajuan bagi Provinsi Jambi pada khususnya dan bagi Indonesia pada umumnya untuk bersama maju dengan daerah lainnya”, tutup Choirul Arifin. (Hms)