MUARASABAK – SMP Negeri 21 Tanjung Jabung Timur, merupakan satu-satunya sekolah di Tanjabtim yang akan melaksanakan Ujian Nasional Berbasisis Komputer (UNBK) tahun ini.
Namun, pelaksanaan UNBK tersebut terpaksa harus dibagi dalam tiga shift, lantaran keterbatasan perangkat komputer yang dimiliki sekolah.
Komputer yang dimiliki SMP Negeri 21 Tanjabtim, saat ini hanya berjumlah 30 unit. Sementara jumlah peserta UNBK, di sekolah tersebut berjumlah 101 peserta.
Meski terpaksa harus dibagi dalam tiga shift, baik Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjabtim maupun pihak SMP Negeri 21 sendiri, optimis pelaksanaan UNBK perdana tersebut berjalan lancar.
“Insya Allah, pelaksanaan UNBK di sekolah ini akan berjalan lancar,” ujar Hasnah, Kepala SMP Negeri 21 Tanjabtim.
Menurut Hasnah, salah satu yang paling dikuatirkan saat UNBK nanti adalah persoalan kestabilan jaringan internet. Hasnah hanya berharap kualitas jaringan internet, saat UNBK nanti dapat stabil dan tidak mengalami gangguan.
“Kalau listrik mati masih dapat diatasi dengan menggunakan genset, tapi kalau jaringan internetnya yang gangguan gimana,”katanya.
Sementara soal kesiapan peserta UNBK sendiri lanjut Hasnah, hingga saat ini pihaknya telah mengadakan tiga kali simulasi UNBK.
Dari simulasi tersebut, seluruh peserta UNBK, telah mengetahui teknis pelaksanaannya.
“Kita sudah tiga kali mengadakan simulasi UNBK, dan hasilnya para peserta didik sudah paham apa saja yang harus dilakukan saat UNBK berlangsung,” jelasnya.
Hal senada juga dikatakan Trisno, seorang panitia UN yang optimis pelaksanaan UNBK di SMPN 21 akan berjalan lancar. Meskipun Trisno mengakui pelaksanaan UNBK di sekolah tersebut setengah dipaksakan karena pihak sekolah sendiri memiliki keterbatasan perangkat komputer.
“Apalagi dalam hal ini pihak sekolah sendiri yang menyanggupi, meskipun pelaksanaannya terpaksa harus dibagi dalam tiga shift,” kata Trisno.
Ke depan, keterbatasan komputer yang dialami SMP Negeri 21 tentunya akan menjadi pertimbangan Dinas Pendidikan Tanjabtim. Begitu juga dengan persiapan sekolah lain, yang diharapkan dapat melaksanakan UNBK pada tahun berikutnya.
“Target kita minimal dalam satu kecamatan, ada satu sekolah yang melaksanakan UNBK. Mengenai berbagai kendala yang dihadapi sekolah terkait pelaksanaan UNBK sendiri, pihak sekolah dapat sharing dengan Dinas Pendidikan,” katanya.