Muarasabak, AP – Hingga saat ini, sejumlah desa di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), masih banyak yang belum menyerahkan laporan pertanggung jawaban (LPJ) tahun 2016. Akibatnya penyaluran Dana Desa dan Alokasi Dana Desa di tahun 2017 terancam lambat.
“masih banyak desa yang belum menyerahkan laporan tahun 2016, dan pertengah April kita akan menargetkan untuk menyalurkan DD dan ADD , itu pun bagi desa yang sudah menyerahkan laporan pertanggung jawaban tahun 2016,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Syafaruddin, saat dikonfirmasi sejumlah media belum lama ini.
Sejauh ini, lanjutnya, pihaknya sudah menurunkan tim ke desa-desa untuk meminta laporan dan menilai hasil dari penggunaan ADD dan DD tahun 2016. Dari 8 kecamatan yang tim turuni, rata-rata laporan sudah dibuat dan sesuai perencanaan awal, hanya saja masih ada juga yang belum menyerahkan laporanya.
“tim sudah turun di lapan kecamatan, untuk desa yang belum melaporkan pertanggung jawaban 2016, kita belum tau pasti jumlahnya, karena tim masih terun kelapangan,”ujarnya.
Sementara itu, Kades Sungai Cemara Sawaludin mengatakan, memang untuk LPJ tahun 2016 kita belum menyerahkan. Selain dirinya baru menjabat kades pasca pemilihan beberapa bulan lalu, bahan untuk LPJ yang dilaporkan juga tidak ada.“bukanya tak mau menyerahkan, tapi bahan untuk yang di laporkan itu tidak ada,”ujarnya.
Menurut Sawal, bukan hanya dirinya, Desa-desa di kecamatan Sadu pun memiliki kendala yang sama terkait laporan penggunaan ADD tahun 2016.”bukan cuma saya mas, kades-kades lain di Sadu juga belum kasih laporan, dan rata-rata masalahnya sama,” cetusnya.
Lebih lanjut Sawal mengatakan, terkait ancaman tidak akan di salurkan nya ADD bagi desa yang belum menyerahkan laporan tahun 2016, meminta pemerintah kabupaten dan dinas terkait untuk bijak dan bisa membantu memberikan Solusinya.
“ya gimana ya mas, di bantu juga lah, kita sudah usaha kok, tapi ya bahan untuk di laporkan itu loh. Butuh kebijakan pemerintah lah, inikan juga untuk percepatan pembangunan di desa desa,”tukasnya. fni
Muarasabak, AP – Hingga saat ini, sejumlah desa di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), masih banyak yang belum menyerahkan laporan pertanggung jawaban (LPJ) tahun 2016. Akibatnya penyaluran Dana Desa dan Alokasi Dana Desa di tahun 2017 terancam lambat.
“masih banyak desa yang belum menyerahkan laporan tahun 2016, dan pertengah April kita akan menargetkan untuk menyalurkan DD dan ADD , itu pun bagi desa yang sudah menyerahkan laporan pertanggung jawaban tahun 2016,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Syafaruddin, saat dikonfirmasi sejumlah media belum lama ini.
Sejauh ini, lanjutnya, pihaknya sudah menurunkan tim ke desa-desa untuk meminta laporan dan menilai hasil dari penggunaan ADD dan DD tahun 2016. Dari 8 kecamatan yang tim turuni, rata-rata laporan sudah dibuat dan sesuai perencanaan awal, hanya saja masih ada juga yang belum menyerahkan laporanya.
“tim sudah turun di lapan kecamatan, untuk desa yang belum melaporkan pertanggung jawaban 2016, kita belum tau pasti jumlahnya, karena tim masih terun kelapangan,”ujarnya.
Sementara itu, Kades Sungai Cemara Sawaludin mengatakan, memang untuk LPJ tahun 2016 kita belum menyerahkan. Selain dirinya baru menjabat kades pasca pemilihan beberapa bulan lalu, bahan untuk LPJ yang dilaporkan juga tidak ada.“bukanya tak mau menyerahkan, tapi bahan untuk yang di laporkan itu tidak ada,”ujarnya.
Menurut Sawal, bukan hanya dirinya, Desa-desa di kecamatan Sadu pun memiliki kendala yang sama terkait laporan penggunaan ADD tahun 2016.”bukan cuma saya mas, kades-kades lain di Sadu juga belum kasih laporan, dan rata-rata masalahnya sama,” cetusnya.
Lebih lanjut Sawal mengatakan, terkait ancaman tidak akan di salurkan nya ADD bagi desa yang belum menyerahkan laporan tahun 2016, meminta pemerintah kabupaten dan dinas terkait untuk bijak dan bisa membantu memberikan Solusinya.
“ya gimana ya mas, di bantu juga lah, kita sudah usaha kok, tapi ya bahan untuk di laporkan itu loh. Butuh kebijakan pemerintah lah, inikan juga untuk percepatan pembangunan di desa desa,”tukasnya. fni