Sarolangun, AP – Ratusan tenaga guru dan tata usaha di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) di Kabupaten Sarolangun mengaku belum menerima gaji honor sejak bulan Januari hingga Maret 2017, Keluhan tersebut disampaikan sejumlah guru honorer tingkat SLTA yang ada di Sarolangun.
Mereka khawatir tak dibayar gajinya “Sejak pindah ke Provinsi ini kami jadi was-was, sebab sampai sekarang belum juga menerima gaji, sementara kawan-kawan di kabupaten sudah menerima gaji, takutnya kami sudah mengajar tapi tidak digaji,” ujar salah satu honorer, kemarin.
Diakuinya, jika pembayaran haknya selama ini angkanya cukup fantastis. Sebab akan dibayar selama empat bulan sekaligus. “Mudah-mudahan cepat dibayar, hutang sudah numpuk,” harapnya.
Senada honorer lain, Rian mengatakan, pengalihan kewenangan dari Kabupaten ke Provinsi ada hal positif dan negatifnya. Seperti jarak berurusan cukup jauh, dan tidak sebanding dengan gaji yang diterima, selain itu keterlambatan pembayaran gaji.
“Tetapi informasinya gaji kami berkisar satu setengah juta ke atas, kalau pegawai TU satu juta, untuk pastinya tunggu kami menerima gaji,” ujar Rian.
Terpisah, Alzuhri Ahmad Kepala SMAN 1 Sarolangun saat dikonfirmasi awak media mengaku, honorer yang ada di sekolahnya belum juga menerima gaji.
”Setahu saya belum ada, penyebab pastinya saya tidak tahu,” terang Al Zuhri Ahmad.
Senada juga disampaikan kepala SMK Negeri 4 Sarolangun, Safwan bahwa guru honorer disekolahnya belum gajian. Dia menyebutkan, belum gajian para guru tersebut karena perpanjang kontrak mereka baru dilakukan.
“Guru honorer di sekolah kita kemarin sudah perpanjanag kontrak. Mungkin hari ini atau besok sudah ditransfer gaji mereka,” pungkasnya.
Kepala Sekolah SMAN 10 Sarolangun Yusri di konfirmasi, Selasa (04/04) mengatakan, bahwa tenaga tatausaha dan guru di sekolahnya belum juga menerima gaji honor dan saat ini dia sedang di jambi untuk mengurus gaji honor di sekolahnya, mudah- mudahan dalam waktu dekat ini gaji tenaga honor di bayarkan, ungkap Yusri. luk