Dipinta Pemerintah Pagari dan tempatkan Pos Pengamanan
Kerinci, AP – Pasca aksi bunuh diri, dengan menyeburkan diri ke Air Panas (Gao) Semurup, Yuka Hendra warga Koto limau manis, kecamatan Koto baru, minggu lalu, warga sekitar minta pemerintah pagari Sumber Air panas.
Permintaan ini, diungkapkan Veni salah seorang warga setempat. Pasalnya, akhir-akhir ini, banyak masyarakat yang melakukan percobaan bunuh diri.
“Dari banyaknya sumber Gao (Air Panas) Semurup, hanya satu yang dipagar, yakni di objek wisata milik pemerintah,” sebut dia.
Untuk mengantisipasi percobaan dan bunuh diri, dirinya berharap kepada pemerintah daerah, memagar lokasi objek wisata air panas yang ada di Semurup.
“Ini bukan hanya saja permintaan warga Semurup, akan tetapi juga permintaan seluruh masyarakat Kerinci,” sebut dia.
Permintaan yang sama juga Soni, salah seorang warga kecamatan Air hangat. Selain melakukan pemagaran, dia juga mengharapkan kepada pemerintah, menempatkan pos penjagaan dilokasi tersebut.
“Coba kalau ada petugas pengamanan dilokasi saat kejadian, tentunya yang bersangkutan tidak sampai lakukan bunuh diri,” ungkap Soni.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Diasparbudpora) Kerinci, Ardinal, kepada wartawan, mengakui, pasca kejadian tersebut, dirinya banyak ditelpon warga.
“Memang betul, banyak warga yang nelfon, warga minta Air panas dipagari,” ungkap Ardinal.
Namun sambung Ardinal, untuk memagar Gao di Semurup itu tidak mudah. Pasalnya terdapat beberapa kendala, salah satunya yakni dibeberapa Gao Semurup itu tanahnya bukan merupakan mikik Pemkab Kerinci.
“Bahkan, yang mengelola itu juga bukan kita. Itu yang menjadi kendala, sehingga kita tidak membuat pagar disana,” jelas Ardinal.
Dijelaskannya, bahwa untuk proses penganggaran pembuatan pagar di objek wisata, warga diminta terlebih dahulu musyawarah dengan adat. Agar tanah tersebut yang merupakan milik warga setempat, dihibahkan ke Pemkab Kerinci.
“Setelah dihibahkan ke Pemkab, baru kita menganggarkan untuk membuat pagar,” ucapnya.
Berkaitan dengan kondisi ini, Wakil Bupati Kerinci, Zainal Abidin, menyebutkan, dengan kondisi saat ini, mestinya sudah dilakukan pemagaran. Namun, terkendala dengan tanah lokasi milik warga.
“Yang jelas, ke depan ini menjadi prioritas kita, nanti kita pikirkan untuk diperbaiki,” singkat Zainal. hen